kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

China Bakal Potong Gaji Fund Manager Jika Tidak Bisa Memenuhi Janji Kinerja


Jumat, 14 Maret 2025 / 17:02 WIB
China Bakal Potong Gaji Fund Manager Jika Tidak Bisa Memenuhi Janji Kinerja
ILUSTRASI. Staff lower Chinese national flag in front of screens showing the index and stock prices outside Exchange Square, in Hong Kong, China, August 18, 2023. REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan memotong gaji fund manajer yang tidak mampu memenuhi target kinerja. Ini adalah bagian dari reformasi besar-besaran di industri investasi negara tersebut. Industri fund manager di China ini telah bernilai 33 triliun yuan atau sekitar US$ 4,6 triliun. 

Sumber Bloomberg menyebut, langkah ini bertujuan untuk mendorong investasi jangka panjang.

Komisi Pengawas Sekuritas China (CSRC) mengusulkan pengurangan gaji sebesar 50% bagi manajer dana jika produk yang mereka kelola mengalami kerugian atau memberikan hasil yang 10% lebih rendah dari tolok ukur kinerja mereka. Pengurangan gaji ini merupakan bagian dari mekanisme evaluasi jangka panjang yang tengah disusun oleh regulator, meskipun belum jelas berapa lama periode waktu yang akan diterapkan.

Baca Juga: Lonjakan Permintaan Safe-Haven, Emas Berada di Ambang US$3.000

Dalam rencana tersebut, hasil investasi setidaknya 50% dari penilaian terhadap manajemen senior, sementara faktor-faktor lain seperti ukuran perusahaan dan peringkat akan menjadi kurang penting. Proposal ini masih dalam tahap pembahasan dan bisa berubah.

Langkah-langkah ini diambil seiring dengan upaya pembuat kebijakan untuk menarik lebih banyak modal jangka panjang ke pasar saham negara tersebut, di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan eskalasi perang dagang dengan AS. 

Wu Qing, regulator pasar saham terkemuka di China, pada Januari lalu sempat mengisyaratkan adanya reformasi dengan menyatakan bahwa pembaruan mekanisme insentif di sektor dana investasi untuk lebih selaras dengan kepentingan investor bisa membantu meningkatkan kepemilikan saham dalam dana sebesar 10% per tahun dalam tiga tahun ke depan. Media lokal Jiemian juga sebelumnya melaporkan China akan segera meluncurkan reformasi di sektor investment fund.

Industri investment fund China terus berkembang dan menarik pengelola aset global seperti Fidelity International Ltd. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak produk yang mengalami kinerja buruk dan merusak kepercayaan klien serta menghambat penggalangan dana. Investor juga frustrasi dengan manajer investasi ternama yang tetap menerima gaji tinggi meskipun fund yang mereka kelola mengalami kerugian besar saat pasar turun.

Baca Juga: Cara Tukar Uang Tunai Baru di Bank BCA Jelang Lebaran 2025, Apa Saja Syaratnya?

Aturan draft ini berlaku untuk semua manajer dana di negara tersebut, termasuk usaha patungan dengan investor asing. Menurut rencana tersebut, penilaian terhadap fund manager akan didasarkan setidaknya 80% pada kinerja tiga tahun atau lebih, dan gaji mereka bisa ditunda atau bahkan ditarik kembali jika diperlukan. Selain itu, indikator lain seperti pertumbuhan nilai bersih produk mereka, profitabilitas, dan proporsi investor yang meraih keuntungan akan ditambahkan ke dalam metrik penilaian.

Produk Saham

Sebagai bagian dari langkah lebih lanjut untuk mendorong produk saham, regulator berencana memastikan fund saham aktif dan fund indeks yang berbasis pada ukuran pasar utama dapat menyelesaikan pendaftaran dalam waktu 10 hari setelah pengajuan. Fund saham dengan biaya lebih rendah, horizon investasi jangka panjang dan dividen yang reguler akan mendapatkan lebih banyak dukungan.

Pada tahun lalu, fund saham aktif rata-rata hanya menghasilkan keuntungan sebesar 4%, dibandingkan dengan kenaikan 15% pada Indeks CSI 300, menurut laporan dari CSC Financial Co. Sementara itu, fund yang diperdagangkan di bursa (ETF) mengalami lonjakan aset karena investor yang kecewa beralih ke alternatif pasif.

Pada Januari 2025, pihak berwenang juga mengungkapkan serangkaian langkah untuk mengarahkan lebih banyak modal jangka panjang ke pasar saham, termasuk mendorong perusahaan asuransi milik negara untuk menginvestasikan 30% dari premi polis baru mereka ke saham di daratan China mulai 2025.

Baca Juga: Promo Indomaret Festival Ramadan 13-19 Maret 2025, Khong Guan Mulai Rp 50.000-an



TERBARU

[X]
×