kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.674   64,00   0,39%
  • IDX 8.077   37,17   0,46%
  • KOMPAS100 1.122   4,33   0,39%
  • LQ45 806   1,75   0,22%
  • ISSI 280   1,16   0,42%
  • IDX30 422   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 487   2,89   0,60%
  • IDX80 123   0,39   0,32%
  • IDXV30 132   0,67   0,51%
  • IDXQ30 134   0,46   0,34%

China Borong Emas, Dorong Harga Global Tetap di Puncak


Selasa, 23 September 2025 / 10:12 WIB
China Borong Emas, Dorong Harga Global Tetap di Puncak
ILUSTRASI. Harga logam mulia ini terus menanjak hingga menembus level US$3.500 per troy ounce dan pada perdagangan terakhir


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2025 menjadi periode emas bagi komoditas emas. Harga logam mulia ini terus menanjak hingga menembus level US$3.500 per troy ounce dan pada perdagangan terakhir tercatat di US$3.727, naik 1,15% dalam sehari.

Reli harga ini banyak ditopang oleh lonjakan permintaan dari China, baik di tingkat ritel maupun institusi.

Berdasarkan data General Administration of Customs China yang dibagikan oleh The Kobeissi Letter (22 September), impor emas non-moneter China pada Juli 2025 naik 64% secara bulanan menjadi 104 ton. Angka ini merupakan yang kedua tertinggi sepanjang tahun, sekaligus 9% di atas rata-rata lima tahun (95 ton).

Baca Juga: Emas Terbang Tinggi! Harga Pecah Rekor, Investor Pesta Cuan?

Impor non-moneter ini mencakup pembelian oleh rumah tangga, perhiasan, dan investor swasta, memperkuat posisi China sebagai pasar emas terbesar dunia.

Bank Sentral China Terus Menambah Cadangan

Selain konsumsi ritel, permintaan emas juga datang dari sisi resmi. People’s Bank of China (PBOC) kembali menambah cadangan emasnya untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Agustus 2025. Dengan penambahan ini, total cadangan emas PBOC mencapai rekor 74 juta ons.

Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang Beijing dalam mendiversifikasi cadangan devisa sekaligus mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Ditopang Euforia AI Selasa (23/9), Harga Emas Cetak Rekor Baru

Kombinasi antara melonjaknya impor ritel dan akumulasi cadangan bank sentral menunjukkan adanya pergeseran struktural dalam permintaan emas global.

China kini bukan hanya menjadi konsumen utama, tetapi juga aktor kunci dalam menopang reli harga emas dunia. Permintaan dari konsumen dan PBOC berperan besar menjaga harga emas tetap dekat rekor tertinggi, sekaligus membatasi potensi koreksi.

Faktor Ekonomi di Balik Lonjakan Permintaan

Tren ini juga mencerminkan kondisi fundamental ekonomi domestik China. Masyarakat dan investor swasta semakin melihat emas sebagai aset aman di tengah:

  • perlambatan pertumbuhan ekonomi,

  • tekanan di pasar properti, dan

  • melemahnya yuan.

Sementara itu, akumulasi emas oleh PBOC menegaskan strategi geopolitik dan finansial Beijing untuk mengurangi eksposur terhadap dolar serta memperkuat stabilitas cadangan nasional.

Selanjutnya: Bicara di Forum PBB, Presiden Prabowo Ajak Dunia Akhiri Perang di Gaza

Menarik Dibaca: Trik Dekorasi Jadul ala Nenek yang Kembali Populer Bikin Rumah Tampak Baru




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×