kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

China sepakat pangkas tarif impor otomotif AS hingga 15%


Rabu, 12 Desember 2018 / 19:48 WIB
China sepakat pangkas tarif impor otomotif AS hingga 15%
ILUSTRASI. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. China sepakat untuk memangkas tarif atas impor mobil dan suku cadang mobil buatan Amerika Serikat (AS) hingga 15% dari 40% saat ini. Mengutip pemberitaan Reuters, Rabu (12/12) seorang pejabat administrasi Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa (11/12) lalu bahwa pihaknya sedang mempersiapkan panggung untuk sebuah pembicaraan baru yang bertujuan meredakan perang dagang yang pahit antara dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Menurutnya, Washington masih belum menerima dokumentasi atau rincian waktu pengurangan tarif. Dikabarkan, pihak China telah berkomunikasi dengan AS lewat Wakil Perdana Menteri China Lie He dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melalui telepon pada Selasa lalu.

Berkat pemberitaan tersebut para pejabat di industri otomotif bereaksi positif dan beberapa sempat diberi pengarahan untuk mendorong saham produsen mobil serta membantu mengangkat saham AS lebih luas.

Di sisi lain, ketegangan AS atas penahanan yang dilakukan Kanada terhadap seorang eksekutif perusahaan raksasa China Huawei Technologies (HWT.UL) mulai memanas. Pasalnya, Kanada mengkonfirmasi bahwa salah seorang warganya telah ditahan di China.

Namun, pemerintahan Kanada mengatakan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus Huawei. Tetapi, dua sumber mengatakan Departemen Luar Negeri AS sedang mempertimbangkan peringatan risiko perjalanan kepada warga AS di China yang dinilai memiliki unsur pembalasan China terhadap kasus Huawei.

Gencatan senjata perang dagang

Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping setuju untuk melakukan pertemuan yang sempat tertunda pada 1 Desember di Argentina terkait gencatan senjata perang dagang. Pada 1 Januari 2019 direncanakan AS akan menaikkan tarif impor hingga 25% dari 10% pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar.

Beberapa rincian rencana untuk pembicaraan tersebut telah muncul sejak itu. Kedua belah pihak diharapkan untuk bernegosiasi atas permintaan AS terkait perlindungan properti intelektual AS di China yang lebih kuat, pengakhiran transfer teknologi paksa dan akses pasar yang lebih besar ke China untuk perusahaan AS.

Lighthizer mengatakan 1 Maret adalah tenggat waktu untuk meningkatkan tarif AS atas barang-barang China jika tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai pada saat itu.

Trump, tanpa memberi rincian lagi-lagi dalam cuitannya di Twitter mengatakan "Tontonan yang sangat produktif dengan China, pantau beberapa pengumuman penting," tulisnya.

Penasihat Gedung Putih Kellyane Conway menyambut positif laporan pemotongan tarif otomotif. "Ini benar-benar berita hebat dan saya harap teman-teman kita di industri otomotif juga melihat hal itu juga," katanya.

Tak banyak hal yang dapat diberitakan terkait hal ini. Sebab, Pejabat di Kantor Perbendaharaan AS menolak memberikan rincian terkait pembicaraan tersebut.

Hanya saja, Kementerian Perdagangan China mengatakan kedua belah pihak sudah saling bertukar pandangan tentang pemberlakuan konsensus yang dicapai oleh pemimpin kedua negara pada pertemuan mereka, hal ini bakal mendorong jadwal ke depan dan membuat peta jalan untuk perbaikan sektor ekonomi dan perdagangan ke depan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×