Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
AS memihak Filipina dan menawarkan dukungan kepada sekutunya. Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan tindakan China merupakan “pelecehan” berulang kali di Laut China Selatan, dan tindakan tersebut berbahaya dan melanggar hukum.
Kedutaan Besar Kanada dan Jepang di Manila juga menyatakan dukungannya kepada Filipina dan kekhawatiran atas tabrakan tersebut.
Duta Besar Uni Eropa, Luc Veron, mengatakan: "Insiden-insiden ini, pengulangan dan intensifikasinya berbahaya dan sangat mengganggu."
Hubungan Manila dengan Beijing memburuk di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang memperkuat keterlibatan militer dengan Washington sejak menjabat tahun lalu. Pentagon mengatakan pada bulan Mei bahwa pihaknya akan melindungi Filipina jika penjaga pantainya diserang di mana pun di Laut China Selatan.
Pekan lalu, militer Filipina menuntut Tiongkok menghentikan tindakannya yang berbahaya dan ofensif setelah sebuah kapal angkatan laut Tiongkok membayangi dan berusaha menghalangi kapal angkatan laut Filipina yang sedang melakukan misi pasokan.
Manila mengungkapkan, Tabrakan hari Minggu terjadi saat misi pasokan rutin sebuah kapal yang dikontrak oleh angkatan bersenjata Filipina.
Baca Juga: China Kutuk Filipina, Ini Perselisihan Terbaru Antar 2 Negara di Laut China Selatan
Dalam insiden lain selama misi pasokan yang sama, dikatakan bahwa sisi kiri kapal penjaga pantai Filipina ditabrak oleh kapal milisi maritim Tiongkok.
"Tindakan kapal penjaga pantai Tiongkok membahayakan keselamatan awak kapal Filipina," kata gugus tugas tersebut.