kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

China dan Rusia Gelar Latihan Militer dengan Peluru Tajam di LCS, Ini Tujuannya


Kamis, 18 Juli 2024 / 07:43 WIB
China dan Rusia Gelar Latihan Militer dengan Peluru Tajam di LCS, Ini Tujuannya
ILUSTRASI. China dan Rusia menggelar latihan angkatan laut dengan peluru tajam di Laut China Selatan pada minggu ini. REUTERS/Jason Lee


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China dan Rusia menggelar latihan angkatan laut dengan peluru tajam di Laut China Selatan pada minggu ini.

Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan media pemerintah Rusia dan China.  Dan kedua negara telah memperkuat hubungan militer dan perdagangan dalam beberapa tahun terakhir setelah dijatuhkannya sanksi AS.

Melansir Reuters yang mengutip Global Times, kedua negara akan mengerahkan setidaknya tiga kapal masing-masing untuk latihan tiga hari tersebut. Global Times mengutip pernyataan resmi dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

Sementara itu, menurut Kementerian Pertahanan Rusia awal pekan ini melalui aplikasi pesan Telegram, upacara pembukaan latihan angkatan laut Rusia-China bertajuk 'Kerjasama Maritim - 2024' berlangsung di pelabuhan Zhanjiang Tiongkok.

Menurut kementerian pertahanan Rusia, selama manuver laut mereka, awak kapal Armada Pasifik Rusia dan Angkatan Laut PLA akan melakukan latihan pertahanan udara gabungan dan latihan anti-kapal selam dengan melibatkan penerbangan anti-kapal selam angkatan laut PLA.

Kantor berita Rusia RIA melaporkan pada hari Selasa, mengutip Armada Pasifik Rusia, bahwa Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut China melakukan penembakan artileri sebagai bagian dari latihan bersama.

Baca Juga: Filipina Minta Pengakuan Klaim Laut China Selatan ke PBB, Malaysia dan Vietnam Ngamuk

Latihan tersebut menyusul selesainya patroli angkatan laut gabungan terpisah di Pasifik utara, yang melibatkan satu detasemen kapal Armada Pasifik Rusia, termasuk dua korvet, Rezky dan Gromky.

Wang Guangzheng dari Teater Selatan Angkatan Laut PLA mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah China CCTV pada hari Selasa bahwa: "Patroli gabungan China-Rusia telah mendorong kerja sama yang lebih dalam dan praktis antara keduanya di berbagai arah dan bidang."

Dia juga bilang, latihan militer tersebut secara efektif juga meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk bersama-sama menanggapi ancaman keamanan maritim.

Kapal-kapal yang berpartisipasi berangkat dari Zhanjiang di provinsi Guangdong, China selatan pada hari Senin, tambah laporan itu.

Laporan tersebut tidak merinci di perairan mana latihan tersebut dilakukan.

Di sisi lain, menurut pernyataan Angkatan Laut AS yang dirilis pada hari Rabu, pada hari Selasa di laut yang sama, penjaga pantai Amerika Serikat dan Filipina juga melakukan pelatihan bersama, latihan pencarian dan penyelamatan bilateral.

Baca Juga: Semakin Tegang, Kapal Monster China Sepanjang 165 Meter Memasuki ZEE Filipina

Operasi tersebut melibatkan kapal Penjaga Pantai AS dari Armada ke-7 AS dan kapal patroli Filipina. Latihan yang dilakukan mencakup pelatihan layar bersama dan pencarian dan penyelamatan, evolusi transfer personel, dan pelayaran bilateral.

“Kami berharap dapat membina hubungan yang lebih baik untuk melestarikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Kapten Angkatan Laut A.S. Tyson Scofield.

Dia juga menambahkan bahwa operasi semacam itu membantu mengembangkan interoperabilitas taktis seluruh wilayah sekutu di Indo-Pasifik.



TERBARU

[X]
×