Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Ketegangan meningkat tajam antara Taiwan dan China, setelah Tiongkok menggelar latihan tempur di dekat Selat Taiwan akhir pekan lalu.
Tambah lagi, saat latihan tempur tersebut, sebanyak 18 pesawat militer China terbang di sekitaran Taiwan, termasuk melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.
Latihan tempur China itu di tengah kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Ekonomi Keith Krach. Ini lawatan pejabat Departemen Luar Negeri AS paling senior yang datang ke Taiwan dalam empat dekade.
"Pada 18 September, dua pembom H-6, delapan pesawat tempur J-16, empat pesawat tempur J-10, dan empat pesawat tempur J-11 melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki ADIZ Barat Daya Taiwan," kata Kementerian Pertahanan Tawian dalam sebuah pernyataan di Twitter.
ADIZ maksuudnya Zona Identifikasi Pertahanan Udara.
Baca Juga: China kian mengancam, Taiwan: Kami tidak akan provokasi tapi tak takut pada musuh
"ROCAF (Angkatan Udara Taiwan) mengirim pesawat tempur, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas," tambah mereka seperti dikutip Reuters.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, pihaknya telah "mendefinisikan dengan jelas" prosedur untuk tanggapan pertama, di tengah "frekuensi tinggi gangguan dan ancaman dari kapal perang dan pesawat musuh tahun ini".
Membela diri dan melawan serangan
Taiwan memiliki hak untuk "membela diri dan melawan serangan" dan mengikuti pedoman "tidak ada eskalasi konflik dan tak ada insiden yang memicu", Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan.
"Taiwan tidak akan memprovokasi tetapi juga tidak takut pada musuh," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan Senin (21/9) seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Jet China hilir mudik, Taiwan: Latihan militer China adalah ancaman bagi kawasan
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan, latihan tempur akhir pekan lalu di dekat Selat Taiwan melibatkan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
"Itu adalah tindakan yang wajar dan diperlukan yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan, dan melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata Ren seperti Reuters lansir.
Taiwan adalah urusan internal China murni yang tidak melibatkan campur tangan asing, tambahnya.
Sebagai negara raksasa, jelas China memiliki keunggulan militer secara numerik yang sangat besar. Bahkan, negeri tembok raksasa membuat peralatan tempur canggih sendiri, seperti pesawat pembom siluman dan kapal induk.
Mari tengok peta kekuatan militer Taiwan dan China, mengutip situs Armed Forces:
Baca Juga: China: Kunjungan AS ke Taiwan provokasi politik, kami akan ambil tindakan
Anggaran Militer
Taiwan | China | |
Jumlah penduduk | 23,5 juta | 1,3 miliar |
Anggaran militer | US$ 10,5 miliar (2,5% dari PDB) | US$ 228 miliar (1,9% dari PDB) |
Jumlah Tentara
Taiwan | China | |
Tentara aktif | 290.000 | 2,3 juta |
Tentara cadangan | 2,8 juta | 8 juta |
Angkatan Darat
Taiwan | China | |
Tank | 1.280 | 7.760 |
Kendaraan lapis baja | 2.050 | 6.000 |
Artileri | 1.785 | 9.726 |
Artileri self-propelled | 510 | 1.710 |
Artileri roket | 115 | 1.770 |
Angkatan Udara
Taiwan | China | |
Total pesawat | 787 | 4.182 |
Pesawat tempur | 125 | 1.150 |
Pesawat multifungsi | 190 | 629 |
Pesawat penyerang | 0 | 270 |
Helikopter | 250 | 1.170 |
Angkatan Laut
Taiwan | China | |
Total kapal | 67 | 780 |
Kapal induk | 0 | 2 |
Kapal perusak | 4 | 36 |
Kapal fregat | 20 | 54 |
Kapal korvet | 0 | 42 |
Kapal selam | 4 | 76 |
Nuklir (data SIPRI)
Taiwan | China | |
Hulu ledak nuklir | 0 | 320 |