Sumber: Bloomberg, AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SHANGHAI. Ini aksi terbaru China Eastern Airlines Corp. Untuk menjadi maskapai penerbangan kedua terbesar di Negeri Panda, China Eastern menawarkan sekitar 9 miliar yuan atau US$ 1,3 miliar untuk membeli Shanghai Airlines Co. Jika penawaran tersebut diterima, China Eastern bakal mengelola hampir separuh dari industri perjalanan udara di ibukota finansial China, yakni Shanghai.
Dalam pernyataannya kemarin, China Airlines menawarkan, maskapai tersebut akan menukarkan 1,3 saham baru yang tercatat di Shanghai untuk setiap saham Shanghai Airlines. Jika dihitung, pertukaran tersebut 17% lebih tinggi dibanding harga penutupan kedua saham pada 5 Juni lalu. Selain itu, China Eastern juga berencana untuk menghimpun dana sebesar US$ 1 miliar dengan menjual saham-saham baru.
Meruaknya kabar tersebut membuat harga kedua saham mengalami kenaikan sebesar 5%. Pasalnya, muncul optimisme di pasar kalau kombinasi kedua perusahaan akan menurunkan kompetisi di Shanghai dan membantu China Eastern untuk menaikan tarif perjalanan. Pemerintah China sendiri mendukung rencana kedua perusahaan setelah memberikan bailout kedua maskapai tersebut. Bailout diberikan karena kerugian yang dialami oleh kedua maskapai tersebut pada tahun lalu mencapai 16,5 miliar yuan.
“Ini merupakan langkah yang sangat vital bagi China Eastern, jelas Ma Ying, Analis Haitong Securities Co di Shanghai.
Catatan saja, China Eastern sudah membukukan kerugian sebanyak tiga kali dalam empat tahun terakhir. Tahun ini, maskapai ini memprediksi akan membukukan kerugian karena tengah berjuang dengan utang dan kompetisi dengan perusahaan lain. Untuk mengembalikan keuntungan, China Eastern sudah melakukan sejumlah kebijakan seperti menunda pemesanan pesawat dan menjual saham di unit tertentu.
Sementara itu, dalam situs resminya, Juru Bicara China Eastern Liu Jiangbo bilang, merger kedua maskapai akan menurunkan biaya operasional dan mampu mengembalikan laba China Eastern. Direktur China Eastern Liu Shaoyong sudah menegaskan sebelumnya, kalau merger yang dilakukan tidak akan berdampak pada pemangkasan karyawan.