kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

China Gelar Simulasi Serangan atas Target-Target Utama di Taiwan


Senin, 10 April 2023 / 05:29 WIB
China Gelar Simulasi Serangan atas Target-Target Utama di Taiwan
ILUSTRASI. China telah melakukan simulasi serangan presisi terhadap target-target penting di Taiwan dan perairan sekitarnya. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa AS memantau tindakan Beijing dengan seksama dan menegaskan bahwa AS memiliki sumber daya dan kemampuan yang cukup di wilayah tersebut untuk memastikan perdamaian dan stabilitas dan untuk memenuhi komitmen keamanan nasional.

AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei untuk mendukung Beijing pada tahun 1979, namun AS terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana bagi Taiwan untuk mempertahankan diri.

Presiden AS Joe Biden telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa AS akan melakukan intervensi jika China menyerang pulau tersebut, namun pesan AS masih belum jelas.

Janji AS

Melansir Reuters, seorang anggota parlemen senior AS pada hari Sabtu berjanji untuk membantu memberikan pelatihan bagi angkatan bersenjata Taiwan dan mempercepat pengiriman senjata. 

Berbicara pada jamuan makan siang di Taipei yang diselenggarakan oleh Tsai untuk delegasi bipartisannya, Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, mengatakan bahwa mereka berada di sana untuk mendukung Taiwan dan bahwa penting bagi negara-negara demokrasi untuk bersatu.

Baca Juga: Dua Kali dalam Sepekan, China Kembali Mengirim Kapal Perang ke Sekitar Taiwan

"Sebagai ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, saya menandatangani semua penjualan militer asing, termasuk senjata ke Taiwan, dan saya berjanji kepada Anda, Ibu Presiden, kami akan mengirimkan senjata-senjata itu," katanya.

Taiwan sejak tahun lalu mengeluhkan penundaan pengiriman senjata AS, seperti rudal anti-pesawat Stinger, karena produsen mengalihkan pasokan ke Ukraina untuk mendukung pertahanannya melawan Rusia.

"Kami melakukan semua yang kami bisa di Kongres untuk mempercepat penjualan ini dan mendapatkan senjata yang Anda butuhkan untuk mempertahankan diri," ujar McCaul, seorang anggota Partai Republik.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×