kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

China Gelar Simulasi Serangan atas Target-Target Utama di Taiwan


Senin, 10 April 2023 / 05:29 WIB
China Gelar Simulasi Serangan atas Target-Target Utama di Taiwan
ILUSTRASI. China telah melakukan simulasi serangan presisi terhadap target-target penting di Taiwan dan perairan sekitarnya. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa AS memantau tindakan Beijing dengan seksama dan menegaskan bahwa AS memiliki sumber daya dan kemampuan yang cukup di wilayah tersebut untuk memastikan perdamaian dan stabilitas dan untuk memenuhi komitmen keamanan nasional.

AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei untuk mendukung Beijing pada tahun 1979, namun AS terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana bagi Taiwan untuk mempertahankan diri.

Presiden AS Joe Biden telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa AS akan melakukan intervensi jika China menyerang pulau tersebut, namun pesan AS masih belum jelas.

Janji AS

Melansir Reuters, seorang anggota parlemen senior AS pada hari Sabtu berjanji untuk membantu memberikan pelatihan bagi angkatan bersenjata Taiwan dan mempercepat pengiriman senjata. 

Berbicara pada jamuan makan siang di Taipei yang diselenggarakan oleh Tsai untuk delegasi bipartisannya, Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, mengatakan bahwa mereka berada di sana untuk mendukung Taiwan dan bahwa penting bagi negara-negara demokrasi untuk bersatu.

Baca Juga: Dua Kali dalam Sepekan, China Kembali Mengirim Kapal Perang ke Sekitar Taiwan

"Sebagai ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, saya menandatangani semua penjualan militer asing, termasuk senjata ke Taiwan, dan saya berjanji kepada Anda, Ibu Presiden, kami akan mengirimkan senjata-senjata itu," katanya.

Taiwan sejak tahun lalu mengeluhkan penundaan pengiriman senjata AS, seperti rudal anti-pesawat Stinger, karena produsen mengalihkan pasokan ke Ukraina untuk mendukung pertahanannya melawan Rusia.

"Kami melakukan semua yang kami bisa di Kongres untuk mempercepat penjualan ini dan mendapatkan senjata yang Anda butuhkan untuk mempertahankan diri," ujar McCaul, seorang anggota Partai Republik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×