Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Pemerintah China melakukan investigasi terhadap sejumlah perusahaan asing yang menjual susu di negara tersebut. Menurut harian People's Daily yang mengutip pejabat pemerintah setempat, investigasi dilakukan terkait dugaan pelanggaran anti-monopoli.
Menurut National Development and Reform Commisssion (NDRC), ada beberapa produsen susu formula yang akan diinvestigasi. Mereka adalah Danone, Mead Johnson, Nestle SA (NESN)’s Wyeth brand, Abbott Laboratories (ABT), Dutch producer Royal FrieslandCampina NV, as well as local firm Biostime International Holdings Ltd. Berita tersebut menjadi headline utama di sejumlah media lokal hari ini.
Dilaporkan, NDRC memiliki sejumlah bukti yang menunjukkan perusahaan tersebut menjual dengan harga yang tinggi di China, yang besarannya mencapai 30% sejak 2008 lalu. Sekadar mengingatkan, pada tahun 2008 terjadi skandal susu formula yang mengandung melamine yang menyebabkan enam bayi tewas.
Skandal tersebut juga meningkatkan ketidakpercayaan konsumen terhadap produsen susu lokal sehingga mengerek pembelian susu formula merek asing, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Harga susu formula, khususnya merek asing, terus naik karena ketidakpercayaan konsumen China terhadap merek lokal. Konsumen China melihat, mahalnya harga susu sebagai jaminan keamanan dari produk yang mereka konsumsi," jelas James Roy, analis China Market Reserach Group.
Saat berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Mead Johnson, Danone, Nestle, Biostime dan Abbott. Sementara, Jan-Willem ter Avest, Juru Bicara Royal FrieslandCampina, mengaku belum memiliki informasi apa pun terkait tuduhan tersebut.