kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

China janjikan serangan balik yang sengit jika AS menyerang pulau-pulau buatannya


Selasa, 13 Oktober 2020 / 13:55 WIB
China janjikan serangan balik yang sengit jika AS menyerang pulau-pulau buatannya
ILUSTRASI. BEIJING, July 26, 2017 : File photo taken in July, 2016 shows Chinese H-6K bomber patrolling ... [+] Xinhua News Agency via Getty Images


Sumber: Express.co.uk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China telah menyatakan akan menghadapi setiap serangan dari militer Amerika Serikat (AS) terhadap pulau-pulau pangkalan militer (fortified islands) di negara itu di Laut China Selatan dengan serangan balik yang sengit (fierce counterattack).

Platform berita milik pemerintah China, Global Times menuduh militer AS berencana mengirim MQ-9 Reaper untuk menyerang tiga pulau berbenteng China di Laut China Selatan.

Ancaman dari Global Times adalah bahwa China "tidak akan ragu-ragu dalam menghadapi provokasi dan serangan yang ekstrim" tulis media tersebut seperti dikutip dari Express.co.uk, Selasa (13/10).

Media propaganda yang dikelola Partai Komunis itu menambahkan: "Jika Washington ingin mencoba peruntungannya, militer China dan rakyat China pasti akan menghadapi tantangan dan berjuang sampai akhir."

Baca Juga: Militer China siapkan invasi ke Taiwan secara habis-habisan

Platform berita yang dimiliki oleh surat kabar resmi Partai Komunis China Daily menyatakan AS akan membayar "harga mahal" jika meluncurkan segala jenis serangan pesawat tak berawak terhadap harta benda milik China di Laut China Selatan.

The Global Times menyatakan: "Kita harus memperingatkan pihak AS bahwa menyerang Kepulauan Nansha China atau target China lainnya menggunakan drone MQ-9 Reaper adalah tindakan perang.

"Tentara Pembebasan Rakyat China, PLA, pasti akan melawan, menyebabkan militer AS membayar mahal."

Pernyataan retorika Beijing ini merespons AS yang menuduh China melakukan militerisasi yang ceroboh dan provokatif di wilayah maritim yang disengketakan.

Baca Juga: AS lanjutkan penjualan tiga senjata ke Taiwan, Beijing ancam Washington

Situs berita tersebut mengklaim pemerintahan Trump mungkin mencoba untuk meningkatkan kampanye agar ia terpilih kembali dengan menciptakan krisis militer.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×