Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING/TAIPEI. Pada Rabu (19/5/2021), China menuding bahwa Amerika Serikat mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Pernyataan itu dirilis setelah kapal perang AS kembali berlayar melalui jalur air sensitif yang memisahkan Taiwan dari tetangga raksasanya.
Reuters memberitakan, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur melakukan transit rutin Selat Taiwan pada hari Selasa sesuai dengan hukum internasional.
"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," katanya.
Seorang juru bicara Komando Teater Timur China menyatakan penentangan yang kuat dan mengutuk tindakan tersebut, yang dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara.
Baca Juga: China meradang kapal perang AS melintasi Selat Taiwan
"Tindakan AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, dengan sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya seperti yang dikutip Reuters.
Terkait aksi AS, pasukan China melacak dan memantau kapal selama pelayarannya.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan mereka sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.
Baca Juga: Lama tak terlihat, kapal perang AS kembali melintasi Selat Taiwan
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS telah berlayar ke arah selatan melalui selat dan situasinya normal seperti biasa.
Angkatan Laut AS telah melakukan operasi semacam itu setiap bulan atau lebih.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi merupakan pendukung internasional terpenting dan penjual senjata utama kepada Taiwan.
Ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing telah meningkat selama setahun terakhir, di mana Taipei mengeluh China berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara Taiwan.
Baca Juga: Beijing: AS bakal kalah dalam memperebutkan Taiwan!
Beberapa dari aktivitas tersebut dapat melibatkan banyak jet tempur dan pembom.
China mengatakan aktivitasnya di sekitar Taiwan ditujukan untuk melindungi kedaulatan China. Pemerintah Taiwan mengecamnya sebagai upaya intimidasi.