kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China ke AS: Kompetisi haruslah balapan di trek, bukan duel sampai mati


Kamis, 29 April 2021 / 20:14 WIB
China ke AS: Kompetisi haruslah balapan di trek, bukan duel sampai mati
ILUSTRASI. Seorang wanita China menyesuaikan bendera China di sebelah bendera AS sebelum pertemuan Dialog Strategis dan Ekonomi AS-China di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, 10 Juli 2014.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memperingatkan Amerika Serikat agar tidak memaksakan cita-cita demokrasinya, sambil mengkritik sanksi perdagangan dan langkah militer di halaman belakang Beijing.

Pernyataan China itu muncul setelah pidato pertama Biden di Kongres, yang menempatkan fokus baru pada diplomasi dan mengatakan AS bersaing dengan China dan lainnya untuk memenangkan abad ke-21.

Biden menambahkan, "para otokrat berpikir demokrasi tidak bisa bersaing", sambil mencatat bahwa AS menyambut baik persaingan dan tidak mencari konflik.

Ditanya tentang pidato Biden tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, itu normal bagi AS dan China untuk bersaing di beberapa wilayah.

Baca Juga: Biden berjanji akan mempertahankan kehadiran militer AS di Indo-Pasifik

"Tapi, kompetisi semacam ini haruslah balapan di trek dan lapangan, bukan duel sampai mati," katanya dalam jumpa pers reguler, Kamis (29/4), seperti dikutip Channel News Asia.

Wang juga memperingatkan, "memaksa negara lain untuk menerima sistem demokrasi seseorang hanya akan menciptakan perpecahan, meningkatkan ketegangan, dan merusak stabilitas".

Frekuensi kehadiran kapal perang AS meningkat

Dalam pidatonya, Presiden Biden juga menyatakan, AS akan melawan praktik perdagangan yang tidak adil, seperti subsidi bagi perusahaan milik negara dan pencurian kekayaan intelektual.

Tetapi, China mengecam AS karena "melanggar prinsip pasar persaingan yang sehat" dan "mempolitisasi" masalah, seperti ekonomi, perdagangan, dan teknologi, sehubungan dengan perang perdagangan antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Beijing: AS bakal kalah dalam memperebutkan Taiwan!




TERBARU

[X]
×