kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,83   -28,90   -3.12%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China ke pasukannya: Jangan lakukan tembakan pertama saat berhadapan dengan AS


Rabu, 12 Agustus 2020 / 07:13 WIB
China ke pasukannya: Jangan lakukan tembakan pertama saat berhadapan dengan AS
ILUSTRASI. Kapal induk AS, USS Ronald Reagan (CVN 76) dan USS Nimitz (CVN 68) membentuk formasi saat latihan di Laut China Selatan. Foto dirilis 6 Juli 2020. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Situasi di Laut China Selatan masih jauh dari kata adem. Meski demikian, konflik bersenjata di wilayah itu masih bisa dihindari. Pasalnya, seorang sumber South China Morning Post mengatakan, Pemerintah China memerintahkan kepada pasukannya untuk tidak menembakkan tembakan pertama. Alasannya, Beijing berupaya mengurangi ketegangan dengan Amerika Serikat di Laut China Selatan.

Seperti yang diketahui, kedua belah pihak telah meningkatkan operasi militer mereka di perairan yang disengketakan, sehingga kian meningkatkan risiko insiden yang tidak terkendali. Meski demikian, Beijing tidak ingin memberi kesempatan kepada Amerika untuk meningkatkan situasi lebih jauh.

Sumber-sumber tersebut mengatakan Beijing telah memerintahkan pilot dan perwira angkatan laut untuk menahan diri dalam pertikaian yang semakin sering terjadi dengan pesawat dan kapal perang AS.

Baca Juga: Singapura: Ketegangan di antara kekuatan besar meningkat

Sementara itu, rincian lebih lanjut telah muncul terkait percakapan telepon antara menteri pertahanan kedua negara pekan lalu.

Seruan itu pertama kali disarankan oleh pihak AS sekitar sebulan sebelumnya. Namun, pada awalnya mendapat sambutan yang sangat dingin dari Beijing. Seorang sumber mengatakan bahwa kepemimpinan China kemudian berubah pikiran dan memutuskan untuk menjangkau kembali pihak AS ketika ketegangan meningkat di Laut China Selatan dan Timur.

Baca Juga: Hubungan dengan AS kian membara, China terus gelar latihan militer

Masih mengutip South China Morning Post, pada bulan lalu, AS mengerahkan dua kelompok tempur kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, untuk latihan di dekat perairan China dan juga telah melakukan misi pengintaian udara malam hari yang langka di dekat provinsi Guangdong dan Fujian dalam beberapa pekan terakhir.

Mengimbangi AS, China juga telah melakukan latihan angkatan laut dan misi flyover di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan.

Salah satu sumber yang dekat dengan militer juga mengatakan Beijing telah berkomunikasi melalui "berbagai saluran" kepada AS bahwa mereka telah mengatakan kepada militernya "jangan pernah menembak dulu" sebagai isyarat niat baik untuk menjaga situasi agar tetap terkendali.

Baca Juga: Di tengah perseteruan yang makin panas, AS dan China tetap cari celah perdamaian

“Mudah memberi perintah untuk menembak, tetapi baik China maupun AS tidak dapat mengontrol konsekuensinya. Situasi saat ini sangat tegang dan sangat berbahaya,” kata sumber tersebut.

Dia mengatakan, PLA adalah kekuatan militer yang berbeda dari tahun 2001, yang merujuk pada insiden Hainan ketika sebuah pesawat intelijen AS bertabrakan dengan jet tempur PLA.

Baca Juga: Survei terbaru: Mayoritas penduduk China tidak suka AS, ini alasannya

Pilot China Wang Wei tewas dan pesawat AS terpaksa mendarat di pulau Hainan. Para awak kapal akhirnya dibebaskan setelah AS mengeluarkan pernyataan dengan hati-hati tentang insiden itu.

“Saat ini, PLA telah mengembangkan banyak tindakan pencegahan. Orang Amerika tidak akan bisa kembali dalam keadaan utuh jika kecelakaan seperti itu terjadi lagi, "katanya. "Tapi kami sangat jelas bahwa kami akan menanggapi dengan kekerasan hanya sebagai upaya terakhir, ketika segala sesuatu gagal."




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×