Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Minggu (1/12/2024), China bersumpah untuk melakukan tindakan balasan yang tegas atas penjualan senjata AS yang baru-baru ini disetujui ke Taiwan.
Selain itu, China juga mengeluhkan tindakan AS karena mengatur agar presiden Taiwan transit melalui wilayah AS.
Reuters memberitakan pada Jumat (29/11/2024), Departemen Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan, yang diperkirakan bernilai US$ 385 juta, suku cadang dan dukungan untuk jet dan radar F-16 ke Taiwan.
Penjualan tersebut diumumkan beberapa jam sebelum Presiden Taiwan Lai Ching-te berangkat untuk mengunjungi tiga sekutu diplomatik Taipei di Pasifik, dengan singgah di Hawaii dan wilayah AS di Guam.
Menurut kementerian luar negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan, penjualan tersebut mengirimkan "sinyal yang salah" kepada pasukan kemerdekaan Taiwan dan merusak hubungan AS-Tiongkok.
Baca Juga: Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Ini Ancaman Bagi Perekonomian Global
Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa mereka dengan tegas menentang setiap pertukaran resmi antara AS dan Taiwan dan "mengutuk keras" AS karena mengatur transit tersebut.
China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan masalah terpenting dalam hubungannya dengan Washington, sangat tidak menyukai Lai dengan menyebutnya sebagai seorang separatis.
Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal antara Washington dan Taipei, yang terus-menerus membuat Beijing marah.
Tonton: China Keluarkan Peringatan Rudal Baru untuk AS dan Filipina
Taiwan menolak klaim kedaulatan Tiongkok.