Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sebuah saluran Telegram mengunggah apa yang disebutnya sebagai dokumen intelijen AS yang "sangat rahasia" yang menganalisis rencana Israel untuk menyerang Iran.
Mengutip Business Insider, saluran Middle East Spectator, yang menggambarkan dirinya sebagai "penghimpun berita sumber terbuka" yang independen dari pemerintah mana pun, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima, melalui sumber anonim di Telegram yang menolak untuk mengidentifikasi dirinya, dua dokumen intelijen AS yang sangat rahasia, mengenai persiapan oleh rezim Zionis untuk menyerang Republik Islam Iran.
Middle East Spectator mengatakan dalam pernyataan yang diunggahnya bahwa mereka tidak dapat memverifikasi keaslian dokumen tersebut.
Tidak ada pejabat AS atau Israel yang secara terbuka mengomentari kemungkinan kebocoran tersebut. Axios melaporkan bahwa pejabat intelijen AS menolak berkomentar tetapi tidak membantah kebenaran dokumen tersebut.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dibuat oleh Business Insider.
Kawasan ini bersiap menghadapi serangan Israel yang diperkirakan akan terjadi terhadap Iran.
Pejabat Israel mengatakan bahwa mereka berencana untuk membalas serangan rudal Iran pada 1 Oktober.
Baca Juga: Serangan Israel Menewaskan 32 Orang di Gaza, Pengepungan di Sekitar RS Diperketat
AS mengumumkan bulan ini bahwa mereka akan mengirim pasukan bersama dengan "sistem pertahanan rudal Terminal High-Altitude Area Defence (THAAD)" ke Israel sebagai tanggapan atas serangan Iran.
Serangan rudal Iran terhadap Israel terjadi sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel pada akhir September. Hizbullah adalah proksi utama Iran di kawasan tersebut.
AS tengah melakukan penyelidikan
Amerika Serikat saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap kebocoran dokumen intelijen rahasia AS yang "sangat memprihatinkan".
Mengutip USA Today, hal tersebut diungkapkan oleh kata Ketua DPR Mike Johnson, pada Minggu (20/10/2024).
Johnson mengatakan kepada acara State of the Union CNN bahwa ia akan menerima pengarahan mengenai penyelidikan tersebut Minggu malam.
"Ada beberapa tuduhan serius yang dibuat di sana. Kami mengikutinya dengan saksama," kata Johnson.
Baca Juga: Rumah Tinggal Benjamin Netanyahu Mampu Dibom Drone Bunuh Diri Lebanon
Dokumen tersebut, yang diungkap pada aplikasi perpesanan Telegram minggu lalu, tampaknya telah disiapkan oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional.
Dokumen tersebut menggambarkan interpretasi AS terhadap rencana Angkatan Udara dan Angkatan Laut Israel menggunakan citra satelit dari 15-16 Oktober 2024. Pentagon mengatakan sedang menyelidiki kebocoran tersebut.
Tonton: Ini Alasan AS Kirim Sistem Antirudal Thaad yang Kuat ke Israel