kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China memastikan tetap mendukung Myanmar meski dikendalikan militer


Kamis, 10 Juni 2021 / 10:08 WIB
China memastikan tetap mendukung Myanmar meski dikendalikan militer
ILUSTRASI. Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021).


Sumber: Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memastikan bahwa kebijakan mereka terkait Myanmar tidak terpengaruh oleh situasi politik domestik negara itu. Pemerintah China bahkan berupaya meningkatkan dukungan kepada militer Myanmar yang menguasai negara sejak Februari lalu.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pada hari Selasa (8/6) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin di Chongqing, ia memastikan bahwa China akan terus melaksanakan proyek-proyek bilateral di Myanmar.

"Kebijakan bersahabat China terhadap Myanmar tidak terpengaruh oleh perubahan situasi internal dan eksternal Myanmar dan tetap berorientasi pada rakyat Myanmar," tulis Kementerian Luar Negeri China dalam situs resminya.

Lebih lanjut, Bloomberg mengutip bahwa China mendukung Myanmar untuk secara mandiri memilih jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya. Saat ini China sedang berusaha memberi Myanmar vaksin dan pasokan medis terkait pandemi Covid-19.

Pertemuan kedua menteri luar negeri tersebut terjadi setelah para menteri luar negeri ASEAN berkumpul di China untuk membahas nasib Myanmar.

Baca Juga: ASEAN mendesak junta militer Myanmar untuk segera membebaskan semua tahanan politik

Myanmar turut mengirim perwakilannya yang merupakan pendukung junta. Menteri Luar Negeri Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar Zin Mar Aung, mengatakan dalam sebuah surat terbuka kepada China bahwa utusan tersebut tidak mewakili rakyat Myanmar.

"Upaya untuk melegitimasinya sebagai pemerintah Myanmar dapat membahayakan hubungan antar masyarakat antara kedua negara," ungkap Zin, seperti dikutip Bloomberg.

Saat ini pemerintahan junta militer Myanmar tengah berupaya mencari pengakuan dari dari negara lain sebagai pemerintah sementara yang sah. China, bersama Rusia, jadi beberapa negara yang terlihat melindungi militer Myanmar sejak kudeta berlangsung.

Amerika Serikat sebagai rival China, memimpin upaya internasional untuk menghukum junta. Negara-negara ASEAN lainnya saat ini juga ada di sisi yang berseberangan dengan China terkait Myanmar.

Di sisi lain, China telah berjanji untuk memainkan peran konstruktif dengan menawarkan dukungan kepada ASEAN yang telah mencapai konsensus berisi lima poin, salah satunya meminta militer Myanmar menghentikan kekerasan dengan segera.

Selanjutnya: Meski berselisih, China jadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri ASEAN




TERBARU

[X]
×