Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kendati demikian, kedua belah pihak telah merencanakan pembicaraan tentang tarif yang diusulkan.
Pengumuman terbaru di China ini muncul di tengah meningkatnya permintaan global untuk elemen tanah jarang. Tak terkecuali Uni Eropa.
Kegunaan tanah jarang di industri global sangat signifikan, sehingga di bawah undang-undang yang mulai berlaku pada bulan Mei, Uni Eropa menetapkan target 2030 yang ambisius untuk produksi domestik mineral yang penting dalam transisi hijau.
Mineral yang dimaksud terutama tanah jarang karena penggunaannya dalam magnet permanen yang menggerakkan motor di EV dan energi angin.
Baca Juga: Malaysia Bakal Larang Ekspor Logam Tanah Jarang, Ada Apa?
Permintaan Uni Eropa diperkirakan akan melonjak enam kali lipat dalam satu dekade hingga 2030 dan tujuh kali lipat pada tahun 2050.