kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

China mengatakan AS dan China harus berkompromi dalam pembicaraan dagang


Senin, 24 Juni 2019 / 12:30 WIB
China mengatakan AS dan China harus berkompromi dalam pembicaraan dagang


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Baik China dan Amerika Serikat (AS) harus melakukan kompromi dalam pembicaraan perdagangan. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, Senin (24/6), menjelang pertemuan yang sangat dinanti antara presiden China dan AS pada KTT G20 akhir pekan ini di Jepang .

China dan Amerika Serikat pekan lalu mengatakan akan melanjutkan perundingan yang terhenti sejak 11 Mei 2019. Perundingan akan dimulai sebelum Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu. 

Berbicara pada konferensi pers di KTT G20, Wang, yang juga merupakan bagian dari tim negosiasi perdagangan dengan AS mengatakan, pembicaraan antara tim perdagangan kedua negara sedang berlangsung, meskipun dia tidak memberikan rincian.

Wang menambahkan, prinsip-prinsip China jelas, saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan serta berkompromi. "Rasa saling menghormati berarti masing-masing pihak harus menghormati kedaulatan pihak lain," kata Wang.

"Kesetaraan dan saling menguntungkan berarti konsultasi harus terjadi atas dasar kesetaraan, perjanjian yang harus dicapai harus bermanfaat bagi kedua belah pihak," katanya. Wang menambahkan, berkompromi artinya kedua pihak masing-masing harus membuat konsesi, bukan hanya satu sisi.

Pembicaraan untuk mencapai kesepakatan terhenti bulan lalu setelah para pejabat AS menuduh China mundur dari komitmen yang telah disepakati sebelumnya. AS kemudian menaikkan tarif impor atas produk China ketika kedua negara dalam proses negosiasi dua hari.

Trump pun mengancam akan mengenakan tarif pada barang lain senilai US$ 325 miliar, mencakup hampir semua impor China yang tersisa ke AS, termasuk produk konsumen seperti ponsel, komputer dan pakaian.

Masalah lain adalah sanksi AS terhadap raksasa teknologi China Huawei Technologies Co Inc. Wang mengatakan bahwa Xi, ketika berbicara melalui telepon dengan Trump pekan lalu, berharap AS dapat memperlakukan perusahaan China dengan adil.

Sementara pemerintahan Trump menuduh China gagal melindungi hak kekayaan intelektual, memaksa transfer teknologi dan tidak membuka kesetaraan bagi perusahaan AS yang beroperasi di China. China telah berulang kali berjanji untuk membuka pasarnya yang lebih luas bagi investor asing. China juga membantah tuduhan gagal melindungi hak kekayaan intelektual atau memaksa perusahaan asing untuk mentransfer teknologi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×