kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China minta AS berhenti buang-buang waktu mengarang kebohongan tentang China


Minggu, 24 Mei 2020 / 20:48 WIB
 China minta AS berhenti buang-buang waktu mengarang kebohongan tentang China
Anggota Dewan Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Wang Yi berbicara kepada wartawan melalui tautan video pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela Kongres Rakyat Nasional (NPC), dari Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok 24 Mei 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China meminta Amerika Serikat (AS) berhenti membuang-buang waktu dalam melawan virus corona dengan menyalahkan China.

Beijing meminta sebaiknya AS bekerjasama dengan China dalam memerangi wabah tersebut, daripada menyebarkan kebohongan dan menyerang China, kata diplomat top China Wang Yi pada hari Minggu (24/5) seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: AS kirim 7 kapal selam yang dipersenjatai torpedo & rudal tomahawk ke Indo-Pasifik

Seperti diketahui, hubungan AS-China merosot sejak pecahnya virus corona baru. Dimana Presiden AS Donald Trump menuding China tidak transparan terhadap wabah ini sehingga menjadi bencana global.

Selain itu, AS-China juga berselisih soal Hong Kong, hak asasi manusia, perdagangan dan dukungan AS terhadap Taiwan yang diklaim provinsinya oleh China.

Wang yang juga Anggota Dewan Negara China, menyatakan simpatinya yang mendalam kepada AS atas pandemi ini, dimana jumlah  korban tewas diperkirakan akan melampaui 100.000 dalam beberapa hari mendatang. AS merupakan negara yang paling menderita akibat wabah corona.

Baca Juga: Mantan Komandan Angkatan Laut AS ini beberkan kisah konfrontasi dengan China di LCS

"Selain virus corona yang mengamuk, virus politik juga menyebar di Amerika Serikat. Virus politik ini menggunakan setiap kesempatan untuk menyerang dan melumuri Tiongkok, "kata Wang, yang juga menteri luar negeri China.




TERBARU

[X]
×