kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.174   26,00   0,16%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Mantan Komandan Angkatan Laut AS ini beberkan kisah konfrontasi dengan China di LCS


Minggu, 24 Mei 2020 / 12:43 WIB
Mantan Komandan Angkatan Laut AS ini beberkan kisah konfrontasi dengan China di LCS
ILUSTRASI. The Royal Australian Navy guided-missile frigate HMAS Parramatta (FFH 154) (L) is underway with the U.S. Navy amphibious assault ship USS America (LHA 6), the Ticonderoga-class guided-missile cruiser USS Bunker Hill (CG 52) and the Arleigh-Burke-class gui


Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Komandan Tertinggi NATO dan Pensiunan Komandan Angkatan Laut AS, Laksamana James Stavrdis membagikan pengalamannya berkonfrontasi dengan China di Laut China Selatan (LCS) pada era tahun 1990-an.

Ia mengatakan, patroli ke LCS penuh dengan ketegangan akibat aksi konfrontasi dari China yang tidak senang dengan kehadiran AS di wilayah tersebut. Hal itu dibeberkan Stavrdis dalam tulisan opinya seperti dilansir Bloomberg, Jumat (22/5/2020).

Stavrdis telah menghabiskan sebagian besar karir militernya berlayar di Pasifik dan berlayar berkali-kali melewati perairan lembab Laut China Selatan.

Baca Juga: Bawa 1.000 ton senjata, AS kirim kapal induk Ronald Reagen ke perairan Indo-Pasifik

Menurutnya, mengatakan Laut China Selatan merupakan perairan yang besar dan luas. Ukurannya setara dengan laut Karibia dan Teluk Meksiko bila digabungkan. Di dasar Laut China Selatan ini penuh dengan cadangan minyak dan gas.

Selain itu, hampir 40% perdagangan internasional melewati jalur ini. Sehingga wilayah LCS sangat strategis.

China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan merupakan laut teritorialnya. Dan saat hubungan China dan AS memburuk dipicu virus corona dan faktor politik, dimana tahun ini pemilihan presiden AS, peluang konflik dengan China meningkat.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kapal perang AS, termasuk kapal perusak yang pernah di bawah komando Stavrdis pada awal 1990-an, Barry, telah berkonfrontasi dengan kapal patroli militer Tiongkok.

Baca Juga: Respons NATO, Rusia tambah enam kapal perang baru perkuat Armada Baltik

Stavrdis menjelaskan, LCS menjadi titik nyala yang dapat memicu perang AS-China didasarkan banyak penyebab selain yang sudah dituliskan sebelumnya.

Dasar-dasar historis klaim China terhadap wilayah ini kembali ke pelayaran laksamana Zheng He abad ke-15. Stavrdis menulis tentang laksamana Zheng dalam buku terbarunya "Sailing True Nort,". 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×