Sumber: People's Daily | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tangan hitam
Tangan hitam di balik serangan teroris ini adalah Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM). People's Daily menguraikan, berdasarkan pemikiran radikal dan ekstrim di balik "Pan-Turkisme" dan "Pan-Islamisme," ETIM telah digunakan oleh pasukan separatis untuk mencoba dan menciptakan apa yang disebut negara merdeka "Turkistan Timur" untuk memisahkan Xinjiang dari China.
Baca Juga: Inilah warisan paling berharga Xi Jingping dari sang ayah
Pada tahun 2002, Dewan Keamanan PBB menetapkan ETIM sebagai organisasi teroris, sementara rekening bank anggota ETIM dibekukan dan aset disita.
ETIM dilaporkan didirikan oleh Helen Mexsum, seorang pria dari Kashgar di Xinjiang, pada tahun 1997. ETIM mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan di beberapa kota China, termasuk pemboman mobil Lapangan Tiananmen pada 2013 di Beijing, dan serangan teroris di Kunming Stasiun Kereta Api di Provinsi Yunnan pada 2014.
Baca Juga: Yakinkan kelompok Muslim, Xi Jinping: Tak ada satu pun warga yang akan ditinggalkan
Pada Desember 2003, Departemen Keamanan Publik China melarang ETIM. Ini adalah pertama kalinya pemerintah China secara resmi mengakui bahwa kelompok teroris beroperasi di dalam negeri.
ETIM adalah bagian dari jaringan teroris internasional yang tidak hanya menargetkan China. Serangan 30 April di Urumqi pada 2014 sangat mirip dengan pemboman teroris 22 Maret di Brussels pada 2016, di mana pemboman bunuh diri terkoordinasi dilakukan di pusat transportasi, menewaskan lebih dari 30 orang. ISIL mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.