Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi
Dia memulai usaha sebagai penjual obat-obatan di sebuah apotek
Cinta dunia farmasi mencuatkan pabrik obat Hanmi (2)
Lim Sung-Ki menjalankan bisnis farmasi yang dia idam-idamkan sejak belia dari nol. Dia memulai usaha sebagai penjual obat-obatan di sebuah apotek pada tahun 1967, setelah lulus kuliah jurusan farmasi pada dua tahun sebelumnya. Lim menjual obat-obatan yang masih jarang didapatkan waktu itu. Berselang enam tahun, Lim berhasil membangun perusahaan farmasi sendiri dan ia segera meluncurkan produk perdana, yakni berupa bubuk antibakteri.
Menjadi pengusaha kaya raya tidak pernah terbersit dalam benak Lim Sung-Ki. Pria kelahiran 78 tahun silam di Provinsi Gyeonggi Korea Selatan ini menghabiskan masa muda yang sederhana. Lim berhasil menamatkan pendidikan di Chung-Ang Univeristy jurusan farmasi pada tahun 1965.
Ia mengawali kariernya dengan menjadi seorang pengusaha apotek kecil di Seoul. Menjadi pengusaha obat-obatan dia mulai tepat dua tahun setelah lulus kuliah. Apotek milik Lim yang juga bernama sama dengan nama belakangnya, Sung-ki, cepat terkenal karena menjual obat-obatan untuk penyakit kelamin yang kala itu masih jarang didapatkan. Menjadi penjual obat-obatan agaknya menjadi salah satu bentuk perwujudan mimpi Lim.
Ia pernah mengatakan, mimpi sepanjang hidupnya adalah menyediakan obat-obatan yang mampu didapatkan masyarakat dengan mudah. Meskipun belum mampu memproduksi obat-obatan sendiri, tampaknya ia mulai meniti mimpi besar itu dengan menjual obat-obatan yang jarang ada tetapi sebenarnya diperlukan masyarakat.
Selang enam tahun, tepatnya pada 15 Juni 1973, Lim berhasil mendirikan perusahaan farmasi bernama Sung-ki Pharmaceutical yang kemudian berganti nama menjadi Hanmi Pharmaceutical. Perusahaan ini berkantor pusat di Hwaseong-si, Seoul. Dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang apoteker dan pengalaman berjualan obat-obatan, tak perlu waktu lama baginya untuk memproduksi produk pertamanya. Tiga bulan setelah perusahaannya berdiri, Hanmi Pharmaceutical meluncurkan produk perdana berupa bubuk antibakteri.