Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SHANGHAI. Citigroup Inc. memprediksi, perbankan China akan membukukan adanya penurunan profit sebesar 7% pada 2009 nanti. Selain itu, Citigroup juga memangkas prediksi pendapatan bank domestik rata-rata 20% pada tahun depan, dan 26% pada 2010.
Menurut Citigroup, penurunan tersebut diakibatkan pengetatan kredit dan tingginya angka kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Asal tahu saja, NPL dari enam bank utama di Negeri Tirai Bambu itu diperkirakan mengalami kenaikan 74 basis poin menjadi 3%.
“Kami tidak melihat adanya bahaya yang mengancam perekonomian di China. Tapi adanya pengetatan kredit juga berdampak pada penurunan harga perumahan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi ekspor dan domestik,” jelas analis Citigroup Simon Ho dan Franco Lam dalam laporan tertulisnya yang dirilis hari ini.
Memang, Pemerintah China saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sempat mengalami perlambatan terendah pada kuartal dua sejak 2005 silam. Beberapa perbankan, seperti Industrial and Commercial Bank of China Ltd, saat ini menghadapi gagal bayar dan penurunan permintaan kredit.
Catatan saja, menurut CSC Securities HK Ltd., permintaan properti di China anjlok melebihi separuhnya sejak pemerintah menaikkan batas minimum pembayaran uang muka dan menaikkan suku bunga pinjaman pada tahun lalu.
Menurut Citigroup, penurunan tersebut diakibatkan pengetatan kredit dan tingginya angka kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Asal tahu saja, NPL dari enam bank utama di Negeri Tirai Bambu itu diperkirakan mengalami kenaikan 74 basis poin menjadi 3%.
“Kami tidak melihat adanya bahaya yang mengancam perekonomian di China. Tapi adanya pengetatan kredit juga berdampak pada penurunan harga perumahan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi ekspor dan domestik,” jelas analis Citigroup Simon Ho dan Franco Lam dalam laporan tertulisnya yang dirilis hari ini.
Memang, Pemerintah China saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sempat mengalami perlambatan terendah pada kuartal dua sejak 2005 silam. Beberapa perbankan, seperti Industrial and Commercial Bank of China Ltd, saat ini menghadapi gagal bayar dan penurunan permintaan kredit.
Catatan saja, menurut CSC Securities HK Ltd., permintaan properti di China anjlok melebihi separuhnya sejak pemerintah menaikkan batas minimum pembayaran uang muka dan menaikkan suku bunga pinjaman pada tahun lalu.
Berita Terkait
Internasional
Surplus Neraca Perdagangan China Diprediksi Turun
Internasional
Dana Investasi Asing di China Naik 39,9%
Internasional