Sumber: AP, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MUMBAI. Serangan teroris yang terburuk dalam 15 tahun di India sangat mengejutkan warga Negeri Taj Mahal tersebut. Tak ayal, hal itu semakin menurunkan pamor atas kinerja pemerintahan terhadap keamanan dan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi akan semakin melambat di negara itu.
Asal tahu saja, serangan Mumbai yang menewaskan lebih dari 200 jiwa tersebut memantik kritikan terhadap pemerintah. Isu mengenai diadakannya pemilihan umum pada Mei mendatang pun bergulir.
Kemarin, Perdana Menteri Manmohan Singh sudah menggantikan Menteri Dalam Negeri Shivraj Patil setelah pesaing utamanya Bharatiya Janata Party memasang iklan di sejumlah suratkabar India yang menunjukkan adanya pertumpahan darah yang memilukan di Mumbai. Tidak sampai di situ, partai oposisi ini juga menuliskan “Pemerintahan yang Lemah” dalam iklan tersebut.
Sebagai gantinya, Singh menunjuk Menteri Keuangan Palaniappan Chidambaram untuk menjabat posisi Menteri Dalam Negeri. Nantinya, sang Perdana Menteri sendiri yang akan melakukan keputusan-keputusan penting di bidang perekonomian.
Penggantian Patil terkait dari adanya kritik yang diluncurkan oleh partai oposisi untuk kegagalan intelijen dan operasional di India. Kegagalan tersebut dapat dilihat dari serangan 10 militan yang mampu melumpuhkan kota bisnis di negara tersebut. Serangan tersebut merupakan yang terparah sejak adanya peledakan bom secara berkelanjutan di Mumbai pada 1993 silam yang menewaskan 250 orang lebih.
“Tidak diragukan lagi, citra India saat ini sudah tercoreng. Harus ada pendekatan lagi agar kepercayaan dunia internasional kembali pulih,” jelas D. Suba Chandran, Deputi Direktur Institute of Peace and Conflict Studies di New Delhi. Apalagi, serangan teroris tersebut menargetkan wisatawan asing yang sedang berkunjung di kota itu.
Warga India pun mengkhawatirkan kondisi perekonomian di negaranya. “Investor akan berpikir ulang untuk menanamkan investasi di India. Sektor pariwisata juga akan terkena dampak, karena banyak warga internasional yang menolak datang ke negara yang tidak memiliki sistem keamanan yang baik,” jelas Jasmeet Kaut, seorang mahasiswa yang berusia 25 tahun.
Meski demikian, Chidambaram mengatakan, serangan teroris tersebut dipastikan tidak akan mempengaruhi perekonomian India. Meski resesi global semakin melebar, dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi India akan mengalami rebound menjadi 9% tahun depan dibanding dengan tahun ini yang hanya mencapai 7%.