Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kasus virus corona di Amerika Serikat sudah mencapai 800.000 pada hari Selasa (21/4/2020). Menurut penghitungan Reuters, angka ini naik dua kali lipat dalam waktu sekitar dua minggu.
Amerika Serikat sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi terbesar di dunia, hampir empat kali lipat dari infeksi Spanyol, negara dengan jumlah tertinggi kedua. Secara global, jumlah kasus mencapai 2,5 juta pada hari Selasa, dengan Amerika Utara menyumbang sepertiga dari semua kasus.
Melansir Reuters, AS baru mencatatkan perlambatan kasus corona pada minggu ini, yakni naik kurang dari 30.000 sehari selama tiga hari terakhir. Amerika Serikat memiliki rekor kasus harian sebanyak 35.392 kasus pada 4 April.
Baca Juga: Kasus virus corona baru mulai turun, Italia segera longgarkan kebijakan lockdown
Para ahli medis telah memperingatkan bahwa peningkatan pengujian akan diperlukan untuk mencabut kebijakan tinggal di rumah, yang menurut para ahli sangat penting untuk memperlambat penyebaran penyakit pernapasan yang sangat menular. Namun, langkah-langkah tersebut membuat ekonomi macet dan memaksa lebih dari 22 juta orang untuk mengajukan tunjangan pengangguran pada bulan lalu.
Sementara itu, angka kematian corona di AS hampir mencapai 45.000, naik lebih dari 2.000 dengan banyak negara bagian belum melaporkannya kepada pusat pada hari Selasa. Kematian telah melambat dalam beberapa hari terakhir, naik kurang dari 2.000 sehari selama tiga hari terakhir hingga Senin.
Baca Juga: Angela Merkel Peringatkan Agar Tidak Terburu-buru Longgarkan Lockdown
Kematian terkait virus corona di Amerika Serikat mencapai puncak pada 15 April lalu dengan angka 2.806 kasus. Ini menjadikan 15 April sebagai hari paling mematikan epidemi corona di dunia.
Namun, titik-titik panas masih muncul di Chicago, Boston, dan Philadelphia.
Baca Juga: Trump melarang imigran masuk Amerika Serikat
New York berada di episentrum krisis kesehatan AS, yang melibatkan hampir setengah dari kematian di seluruh negeri, dan telah mengambil sikap hati-hati dalam membuka kembali bisnis dan sekolah.
Pada hari Senin, Kota New York mengatakan bahwa konser dan acara besar lainnya akan dibatalkan hingga Juni, kontras dengan beberapa negara bagian selatan seperti Georgia dan Carolina Selatan yang mulai melonggarkan kebijakan penguncian mereka.