kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona di Korea: Kasus impor Covid-19 melonjak ke rekor terbanyak sejak 5 April


Rabu, 08 Juli 2020 / 10:34 WIB
Corona di Korea: Kasus impor Covid-19 melonjak ke rekor terbanyak sejak 5 April
ILUSTRASI. Jumlah kasus impor virus corona di Korea melesat


Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona harian di Korea Selatan kembali naik di atas 60 setelah sejumlah kluster penyebaran yang berada di kota-kota besar dan kasus impor tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti.

Rabu (8/7), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 63 kasus baru, di mana 30 kasus merupakan penyebaran infeksi lokal. 

Data terbaru ini juga menunjukkan ada kenaikan tajam dari 44 kasus yang dilaporkan hari sebelumnya. Korea Selatan juga sempat melaporkan tambahan infeksi harian lebih dari 60 kasus selama tiga hari berturut-turut hingga Minggu (5/7), sebelum akhirnya berkurang menjadi 48 pada Senin (6/7). 

Baca Juga: Pemerintah Singapura melarang pasien Covid-19 ikut pemilu

Lonjakan tajam kasus hari ini kali ini berkat meningkatkan jumlah kasus impor. Memang selama ini kasus impor menjadi batu sandungan lain dalam perang melawan virus corona di Korea Selatan. 

Bahkan, selama 13 hari berturut-turut, jumlah kasus impor di Negeri Ginseng selalu dua digit. Untuk penambahan hari ini, menjadi yang tertinggi sejak 5 April, ketika jumlah kasus impor capai 40. 

Dari kasus impor yang dilaporkan, 11 dari kasus tersebut terdeteksi di pos pemeriksaan karantina, menunjukkan bahwa sepertiga dari pasien tersebut masuk baik di bandara atau pelabuhan.

Otoritas kesehatan juga waspada terhadap pasien tanpa gejala di antara kedatangan, yang berpotensi dapat menyebarkan virus tanpa disadari. Akumulasi jumlah kasus impor mencapai 1.747.

Sementara itu, dari tambahan kasus baru, tujuh kasus dilaporkan di sebelah barat kota Gwangju, dengan sebagian besar ditelusuri berasal dari kuil Budha di kota itu. Sudah ada 92 kasus terkait dengan kuil di kota itu, yang terletak 330 kilometer sebelah selatan Seoul. 

Data KCDC menunjukan, ibu kota Seoul juga menambahkan lima kasus, dengan Provinsi Gyeonggi yang berada di sekitarnya ada 11 kasus tambahan. 

Satu kasus lagi berhasil ditemukan terkait sebuah gereja Seoul. Ini membuat jumlah kasus terkait gereja tersebut menjadi 37.

Kasus-kasus yang terkait dengan sebuah gedung apartemen di Uijeongbu, utara Seoul, mencapai 29 pada hari Selasa (7/7), naik satu dari hari sebelumnya.

Pemerintah Provinsi Jeolla Selatan, yang mengelilingi kota Gwangju, juga menaikkan tingkat kewaspadaan anti-virus di kawasan itu ke "level jarak sosial 2" dari "jarak dalam kehidupan sehari-hari" di pekan ini. 

Baca Juga: Corona di AS: Terus menyebar, jumlah kasus positif Covid-19 di AS tembus 3 juta

Ini terjadi setelah peningkatan infeksi yang ditelusuri ke fasilitas keagamaan. Pemerintah Korea Selatan pun akhirnya melarang gereja-gereja di seluruh negeri melakukan pertemuan selain layanan ibadah reguler, yang efektif mulai Jumat. Selain itu, skema pendaftaran berbasis kode QR akan diterapkan untuk fasilitas keagamaan.

"Kami perlu menyadari bahwa kegiatan sehari-hari dapat berakibat fatal bagi keluarga dan tetangga," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip dalam konferensi singkat.

Korea Selatan mengatakan, akan memberikan label "aman" untuk sekitar 20.000 restoran nasional yang secara ketat mengikuti pedoman sanitasi.

Untuk hari ini, Negeri Ginseng kembali tidak menambahkan kematian, sehingga jumlah kematian tetap di 285. Tingkat kematian adalah 2,15%. 

Sedangkan jumlah orang yang dibebaskan dari karantina setelah pemulihan penuh adalah 11.970, naik 56 dari hari sebelumnya.

Korea Selatan telah melakukan 1.359.735 tes COVID-19 sejak 3 Januari.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×