kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Corona virus di Iran, angka kematian melonjak 60 menjadi 5.710 kasus


Senin, 27 April 2020 / 09:01 WIB
Corona virus di Iran, angka kematian melonjak 60 menjadi 5.710 kasus
ILUSTRASI. Staf medis gawat darurat memakai pakaian pelindung, duduk di dalam sebuah ambulans saat memindahkan pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19) ke Rumah Sakit Masih Daneshvari di Tehran, Iran, Senin (30/3/2020). West Asia News Agency/Ali Khasa via REUT


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona di Iran naik sebanyak 60 kasus dalam 24 jam terakhir menjadi 5.710. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur pada hari Minggu (26/4/2020).

Melansir Reuters, jumlah total kasus terdiagnosis virus corona baru di Iran telah mencapai 90.481, katanya dalam sebuah pernyataan di TV pemerintah.

Beberapa waktu lalu, TV pemerintah Iran memperlihatkan jalan-jalan yang dipenuhi orang, bus yang penuh sesak dan mobil kereta bawah tanah di beberapa kota sebagai apa yang disebut bisnis berisiko rendah - termasuk banyak toko dan bengkel - dibuka kembali di seluruh Iran.

Baca Juga: Iran luncurkan satelit militer, Pentagon: Kami akan pastikan mereka tak bisa ancam AS

Beberapa pejabat kesehatan dan para ahli telah memperingatkan pemerintah tentang gelombang kedua COVID-19 yang menurut mereka dapat memukul Teheran dengan keras. Alireza Zali, kepala Gugus Tugas Coronavirus Teheran yang dipimpin pemerintah, meminta warga untuk tetap tinggal di rumah.

Baca Juga: Iran meluncurkan satelit militer pertamanya, saat ini sudah berada di orbit

Penguasa ulama Iran, yang telah berjuang untuk menghentikan penyebaran penyakit ini, khawatir bahwa langkah-langkah untuk membatasi kegiatan publik dapat menghancurkan ekonomi yang telah terpukul oleh sanksi AS.

Baca Juga: Iran pamer drone yang dapat mencapai Israel, ancaman meningkat

Washington menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir 2015 dengan enam kekuatan utama.

Baca Juga: Kasus transfer ilegal US$ 1 miliar ke Iran, Industrial Bank of Korea kena denda

Otoritas Iran menyalahkan sanksi AS karena menghambat upaya mereka untuk memerangi penyakit. Namun, para pemimpin Iran telah menolak tawaran bantuan kemanusiaan Washington untuk mencegah wabah virus corona.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×