kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Daftar 10 Negara dengan Tarif Listrik Paling Mahal di Dunia


Kamis, 17 April 2025 / 11:15 WIB
Daftar 10 Negara dengan Tarif Listrik Paling Mahal di Dunia
ILUSTRASI. Turbine angin terlihat di Mynydd Portref Wind Farm dekat Hendreforgan di South Wales, Britania Raya, 26 Maret 2021. REUTERS/Matthew Childs


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Tarif listrik yang tinggi masih menjadi tantangan di banyak negara, bahkan negara yang secara umum dipandang sebagai negara kaya.

Di seluruh dunia, harga listrik sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara tersebut memproduksi listrik. Beberapa negara yang bergantung pada impor bahan bakar fosil cenderung menerapkan tarif yang tinggi.

Dalam situasi lain, negara-negara yang mengandalkan sumber energi terbarukan juga membutuhkan biaya produk tinggi yang secara praktis meningkatkan tarif listrik di seluruh negeri.

Melansir data Statista per Juni 2024, berikut adalah 10 negara dengan tarif listrik termahal di dunia:

Baca Juga: 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia

1. Jerman - US$0,39 per Kw/h

Berdasarkan catatan International Energy Agency (IEA), sumber listrik Jerman sebagian besar berasal dari batu bara dan angin. Pemanfaatan gas alam dan tenaga matahari juga cukup tinggi di Jerman.

2. Belgia - US$0,37 per Kw/h

Data IEA pada tahun 2023 menunjukkan bahwa produksi listrik Belgia didominasi oleh tenaga nuklir, mencapai 39,9%. Sumber lainnya adalah gas alam, serta sumber terbarukan seperti angin dan matahari.

3. Irlandia - US$0,37 per Kw/h

Minimnya sumber bahan bakar fosil membuat Irlandia sangat bergantung pada tenaga angin dan gas alam. Naiknya harga gas alam sejak perang Rusia secara langsung meningkatkan tarif listrik di Irlandia dan banyak negara Eropa lainnya.

4. Inggris - US$0,35 per Kw/h

Mengutip data National Energy System Operator (NESO) Inggris, angin menjadi sumber pembangkit listrik terbesar pada tahun 2024 untuk pertama kalinya, dengan kontribusi sebesar 30%. Energi terbarukan menghasilkan lebih dari 50% listrik.

Baca Juga: 10 Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2025

5. Italia - US$0,34 per Kw/h

Pada tahun 2023, produksi listrik bersih di Italia lebih dari 55% berasal dari sumber fosil. Energi terbarukan juga sangat penting, terutama dari air, energi matahari, dan tenaga angin. Italia berencana untuk menghasilkan 55% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2030.

6. Denmark - US$0,32 per Kw/h

Data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa Denmark merupakan negara pengimpor listrik bersih. Sebagai contoh, mereka mengimpor listrik tenaga air dari Norwegia dan listrik tenaga air serta tenaga nuklir dari Swedia.

7. Prancis - US$0,3 per Kw/h

Produksi listrik Prancis sangat bergantung pada tenaga nuklir. Mengutip data Statista, nuklir menyumbang 67,3% listrik negara itu pada tahun 2024. Tenaga air merupakan sumber terbesar kedua, diikuti oleh biofuel dan limbah.

Baca Juga: 10 Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat di Tahun 2025

8. Brasil - US$0,26 per Kw/h

Pada tahun 2023, Brasil menjadikan tenaga air sebagai sumber utama, yang menyumbang sekitar 60% dari total. Sumber hijau lain seperti angin dan biomassa, masing-masing menyumbang 13,5% dan 7,6%. Brasil menghasilkan 89% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2023.

9. Kenya - US$0,26 per Kw/h

Pada bulan Desember 2023, energi panas bumi dan air merupakan sumber utama produksi listrik di Kenya. Pemerintah Kenya telah menetapkan sasaran untuk mencapai 100% listrik yang dihasilkan dari sumber terbarukan pada tahun 2030.

10. Australia - US$0,25 per Kw/h

Nama terakhir dalam daftar negara dengan tarif listrik tertinggi adalah Australia. Mengutip data Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan Hidup dan Air Australia, sumber bahan bakar fosil menyumbang 65% dari total pembangkitan listrik pada tahun 2023. Di dalamnya mencakup batu bara, gas alam, dan minyak. Energi terbarukan juga mulai dimanfaatkan, seperti tenaga surya, angin, dan air.

Tonton: Perang Dagang Memanas, Trump Kerek Lagi Tarif Impor China hingga 245%

Selanjutnya: Jadwal Proliga Final Four Hari ini (17 April 2025) dan Link Live Streaming Moji

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok (18/4) di Jawa Barat Antisipasi Hujan Siang Hari



TERBARU

[X]
×