Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - QUITO/GUAYAQUIL. Dewan Pemilihan Nasional Ekuador pada Minggu (13/4) secara resmi menyatakan Presiden Daniel Noboa sebagai pemenang dalam pemilihan presiden negara itu, setelah unggul stabil dengan selisih mencolok sebesar 12 poin dari pesaingnya, kandidat kiri Luisa Gonzalez.
Dengan lebih dari 93% kotak suara yang telah dihitung, Noboa meraih 55,8% suara, sementara Gonzalez memperoleh 44,1%.
Selisih lebih dari satu juta suara ini sangat kontras dengan putaran pertama pemilihan pada Februari lalu, di mana Noboa hanya unggul tipis—sekitar 16.746 suara—atas Gonzalez.
Baca Juga: Marine Le Pen Terancam Gagal Ikut Pilpres Prancis Usai Divonis 4 Tahun Penjara
“Kami sampaikan kepada rakyat Ekuador bahwa dengan lebih dari 90% kotak suara yang telah diproses secara nasional, tren hasil putaran kedua ini sudah tidak dapat diubah,” ujar Ketua Dewan Pemilihan Nasional, Diana Atamaint, dalam konferensi pers.
“Pasangan pemenang adalah Daniel Noboa Azin dan (Wakil Presiden terpilih) Maria Jose Pinto.”
Namun, Gonzalez menolak menerima hasil pemilu. Di hadapan para pendukungnya yang bersorak di Quito, ia menyebut hasil tersebut sebagai “kecurangan pemilu paling buruk dan paling grotesk dalam sejarah Ekuador.”
“Saya menolak percaya bahwa rakyat lebih memilih kebohongan daripada kebenaran, kekerasan daripada perdamaian dan persatuan,” ujar Gonzalez.
“Kami akan menuntut penghitungan ulang dan meminta agar kotak suara dibuka kembali.”
Baca Juga: Trump Menang di Pilpres AS, Begini Efeknya ke Ekonomi dan Pasar Keuangan Global
Baik para kandidat maupun mentor politik Gonzalez, mantan Presiden Rafael Correa, sebelumnya telah menyerukan kepada sekitar 90.000 pengawas TPS untuk mewaspadai potensi kecurangan.
Correa pun menulis di media sosial bahwa hasil pemilu tersebut “tidak masuk akal.”
Sementara itu, Noboa, pengusaha berusia 37 tahun sekaligus pewaris konglomerat bisnis, dalam pidatonya dari kota pantai Olon menyampaikan terima kasih kepada para pendukung dan menegaskan tidak ada keraguan atas kemenangannya.