kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Dapat briefing Rusia dan China campur tangan di pemilu AS, ini ancaman Joe Biden


Sabtu, 18 Juli 2020 / 16:07 WIB
Dapat briefing Rusia dan China campur tangan di pemilu AS, ini ancaman Joe Biden
ILUSTRASI. Democratic U.S. presidential candidate and former Vice President Joe Biden speaks during a campaign stop at Tougaloo College in Tougaloo, Mississippi, U.S., March 8, 2020. REUTERS/Brendan McDermid TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  DETROIT. Bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia sekarang mendapatkan pengarahan intelijen dan mendapat pemberitahuan bahwa Rusia terus mencoba mencampuri pemilihan AS pada November 2020.

Selain Rusia, Biden juga mendapat pemberitahuan bahwa China juga tengah melakukan kegiatan yang dirancang untuk membuat para pemilih AS kehilangan kepercayaan pada hasil pemilihan 2020.

Baca Juga: Ini opsi terberat yang dilakukan Trump untuk menekan Beijing

Hal itu dikatakan Biden kepada para pendukungnya selama penggalangan dana online untuk kampanyenya.

"Kami tahu dari sebelumnya, dan aku jamin kamu sudah tahu, karena sekarang aku mendapat pengarahan lagi. Rusia masih berusaha untuk mendelegitimasi proses pemilihan kami. Faktanya, ”kata Biden seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/7).

Biden memperingatkan Rusia bila terus mengganggu pemilihan AS maka negeri beruang merah itu akan membayar mahal bila ia memenangkan pemilihan pada November mendatang melawan Presiden Donald Trump.

Namun Biden belum mengungkapkan ancamannya secara spesifik.

Baca Juga: Warren Buffett raup keuntungan hampir Rp 600 triliun dari kenaikan saham Apple

Mantan wakil presiden di era Presiden Barack Obama ini telah mengkritik Trump karena laporan bahwa Trump tidak membaca briefing intelijennya.

Beberapa agen intelijen AS menemukan Rusia bertindak membantu Trump dalam pemilihan 2016, tuduhan yang disangkal Rusia dan yang berulang kali disebut Trump sebagai "tipuan".



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×