kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Data Johns Hopkins: Kasus virus corona di AS sudah lampaui 160.000, 3.000 kematian


Selasa, 31 Maret 2020 / 09:09 WIB
Data Johns Hopkins: Kasus virus corona di AS sudah lampaui 160.000, 3.000 kematian
ILUSTRASI. Kapal RS Angkatan Laut AS. REUTERS/Mike Blake TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menurut penghitungan terbaru dari Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari 160.000 kasus COVID-19.

Melansir Xinhua, sebuah peta interaktif yang dikelola oleh CSSE menunjukkan, pada 6:15 malam Waktu Bagian Timur pada Senin (2215 GMT), ada 160.020 kasus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, dengan 3.000 kematian.

Negara bagian New York telah terpukul paling parah oleh penyakit ini, di mana kota ini telah melaporkan lebih dari 66.000 kasus dan 1.218 kematian.

Baca Juga: Donald Trump: 30 hari ke depan fase yang vital untuk menghentikan corona

Sementara, Reuters memberitakan, New York tengah bersiap menyambut kedatangan kapal rumah sakit Angkatan Laut AS berkapasitas 1.000 tempat tidur pada hari Senin sebagai harapan baru bagi kota itu untuk melawan pandemi virus corona.

Masyarakat tampak berkumpul di sisi New York dan New Jersey di Sungai Hudson untuk menyambut kapal Angkatan Laut AS, Comfort, sebuah kapal tanker minyak yang dikonversi dicat putih dengan salib merah raksasa, saat berlayar melewati Patung Liberty disertai dengan kapal pendukung dan helikopter.

Baca Juga: Mata-mata AS: Penyebaran virus corona di China, Korut, dan Rusia sulit dipetakan

Menurut Angkatan Laut AS, The Comfort akan merawat pasien yang tidak terinfeksi virus corona, termasuk mereka yang membutuhkan pembedahan dan perawatan kritis.

"Ini adalah suasana masa perang dan kita semua harus bersatu," kata Walikota New York City Bill de Blasio, yang berada di antara para pejabat tinggi untuk menyambut kedatangan kapal di dermaga Midtown Manhattan. Rumah sakit di kota itu telah dibanjiri dengan pasien yang menderita COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus.

Baca Juga: Kekurangan alat medis, kematian di AS akibat corona bisa 200.000 orang

Amerika Serikat memiliki angka kematian harian tertinggi pada hari Senin dengan mencatatkan lebih dari 500 kematian baru, sehingga total menjadi 3.001 tewas dan lebih dari 160.000 kasus dilaporkan, menurut penghitungan Reuters.

Amerika Serikat memiliki kasus tertinggi di dunia, jumlah ini cenderung melambung jika tes untuk virus diperluas lagi.

Presiden AS Donald Trump mengatakan lebih dari 1 juta orang Amerika telah dites terhadap virus corona - kurang dari 3% populasi.

Baca Juga: Berlomba-lomba menciptakan vaksin corona, negara mana yang memimpin?

Di California, negara bagian lain yang sangat terpukul, Gubernur Gavin Newsom mengatakan jumlah pasien rawat inap COVID-19 naik hampir dua kali lipat selama empat hari terakhir dan jumlah pasien ICU meningkat tiga kali lipat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×