kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Data Pelanggan Qantas Tersebar di Internet Pasca Serangan Siber Juli Lalu


Minggu, 12 Oktober 2025 / 14:22 WIB
Data Pelanggan Qantas Tersebar di Internet Pasca Serangan Siber Juli Lalu
ILUSTRASI. Pesawat B747 yang dioperasikan oleh Qantas terbang di atas Sydney, Australia, dalam foto yang disediakan untuk Reuters, Jumat (13/11/2020). Qantas Airways/Handout via REUTERS


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas Airways, pada Minggu (12/10) mengonfirmasi bahwa data pelanggannya telah dipublikasikan oleh kelompok peretas. Pencurian data pelanggan ini telah terjadi pada Juli lalu.

Dalam pernyataannya, Qantas membenarkan jika pihaknya merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan global yang menjadi korban serangan siber, di mana data pelanggan mereka dicuri melalui platform pihak ketiga.

Qantas pada bulan Juli telah mengungkapkan bahwa lebih dari satu juta pelanggan telah terdampak secara serius akibat peretasan tersebut. Informasi sensitif seperti nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat rumah telah diakses oleh peretas. Selain itu, data empat juta pelanggan lainnya berupa nama dan alamat email juga berhasil dicuri.

Baca Juga: Qantas Boeing 737 Sempat Mayday, Selamat Mendarat di Auckland

Insiden ini menjadi salah satu pelanggaran data terbesar di Australia dalam beberapa tahun terakhir, menyusul serangan siber terhadap perusahaan telekomunikasi Optus dan perusahaan asuransi kesehatan Medibank pada 2022. Dua kasus tersebut telah mendorong pemerintah Australia untuk menerapkan undang-undang ketahanan siber yang lebih ketat.

Qantas menambahkan bahwa saat ini mereka tengah bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk menyelidiki data apa saja yang telah dipublikasikan oleh para pelaku.

"Kami memiliki perintah pengadilan yang berlaku untuk mencegah agar data yang dicuri tidak dapat diakses, dilihat, dipublikasikan, digunakan, ditransmisikan, atau disebarluaskan oleh siapa pun, termasuk pihak ketiga," kata pihak maskapai dalam pernyataan resminya.

Menurut laporan The Guardian Australia, kelompok peretas yang menamakan diri sebagai Scattered Lapsus$ Hunters berada di balik kebocoran data ini. Mereka merilis data tersebut setelah tenggat waktu pembayaran tebusan yang mereka tetapkan berlalu tanpa tanggapan.

Qantas menolak memberikan komentar terkait laporan tersebut. 

Selanjutnya: Simak yuk 7 Strategi Kelola Keuangan Cerdas Saat Dana Anda Terbatas

Menarik Dibaca: Simak yuk 7 Strategi Kelola Keuangan Cerdas Saat Dana Anda Terbatas




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×