Reporter: Mona Tobing | Editor: Test Test
Untuk mengambil alih Reuters, David Kenneth Roy Thomson berani membayar mahal sebanyak US$ 17,2 miliar. Semua pengorbanannya tidak sia-sia. Sekarang Reuters telah menjadi salah satu media paling berpengaruh, terutama dalam dunia bisnis dan siap menggeser posisi Bloomberg. Tahun lalu, Reuters mencetak pendapatan sebesar US$ 13,1 miliar. Saat ini Reuters memiliki sekitar 55.000 pekerja dan beroperasi di lebih dari 100 negara.
David Thomson tahu bahwa warisan dan harta yang diterimanya dari mendiang kakek dan ayahnya harus dikembangbiakkan berlipat ganda. Setiap mencaplok perusahaan-perusahaan kecil, ia langsung menggabungkannya ke dalam Thomson Corp.
David melakukan langkah itu tidak hanya untuk menumpuk kekayaan keluarganya, tapi juga mewujudkan cita-cita keluarga besar Thomson. Setelah membeli Reuters, dia kemudian melebur Thomson Corp dan Reuters Group PLC. Saat itu, harga penutupan saham Thomson Corp senilai US$ 46,36 per saham.
Pada 2007, David membeli Reuters senilai £ 8,7 miliar atau setara US$ 17,2 miliar. Setiap pemegang satu saham Reuters akan mendapatkan uang tunai US$ 6,99 dan 0,16% saham Thomson-Reuters hasil merger.
Penggabungan kedua perusahaan tersebut menghasilkan total pendapatan hingga US$ 12 miliar dan pemangkasan biaya operasional mencapai US$ 500 juta dalam waktu tiga tahun. Keluarga Thomson memegang 53% saham perusahaan hasil merger.
Penawaran merger yang menguntungkan ini membuat akuisisi David berjalan mulus. Para pewaris pendiri Reuters meyakini bahwa formasi gabungan Thomson dengan Reuters akan menandai sebuah perubahan penting dalam bisnis informasi global.
Pehr Gyllenhammar, ketua pewaris pendiri Reuters, tak ragu menyebut bahwa Reuters bersama Thomspon Corp akan menjadi penegasan kekuatan dan integritas media melayani informasi di seluruh belahan dunia.
Besarnya minat Thomson Corp mengambil alih Reuters diperlihatkan oleh keberanian David mematok harga tinggi. Beberapa kalangan menganggapnya sebagai hal yang wajar. Soalnya, David telah berancang-ancang mengembangkan jaringan operasi Reuters tidak hanya di Amerika Serikat. Ketika akuisisi, Reuters memiliki 34% pasar data finansial di seluruh dunia, terbesar kedua setelah Bloomberg. Hingga tahun ini, Reuters di bawah Thomson Corp juga telah memperluas layanan informasinya di Eropa melalui AFX News.
Sejumlah media internasional meramalkan, kelahiran bayi raksasa Thomson Reuters Plc akan menjadi perusahaan media terbesar di dunia dan menyaingi Bloomberg. Reuters bakal menjadi rival besar Bloomberg dan segera menggeser posisinya sebagai penguasa pasar berita.
Empat tahun setelah penggabungannya, Reuters bersaing keras dengan Bloomberg dalam penyajian berita, data finansial pada perdagangan saham, mata uang, obligasi bagi perbankan dan pialang.
David berencana mengembalikan Reuters pada posisi pemimpin pasar setelah bertahun-tahun Bloomberg menguasai dunia. Dia punya cara unik untuk membesarkan Reuters. Tak hanya menyuntikkan dana, ia juga turun langsung ke lini terkecil dalam perusahaannya. Misalnya, dia mendidik para pekerjanya di Reuters, bahwa mereka memainkan peran penting dalam sebuah bisnis. Cara ini dilakukannya untuk memupuk tanggung jawab karyawan akan keberlangsungan perusahaan.
David memastikan setiap pekerjanya memiliki standar tinggi bagi bisnisnya, dan menyadari bahwa pelanggan adalah jantung keberlangsungan bisnis. Sekarang Reuters telah menjadi media paling berpengaruh terutama dalam dunia bisnis.
Di 2010, Reuters menjadi satu dari 50 perusahaan terbaik di Kanada karena dalam waktu singkat sudah menjadi salah satu penyedia informasi terkemuka dunia. Tahun lalu, Reuters mencetak pendapatan US$ 13,1 miliar. Saat ini Reuters memiliki 55.000 pekerja dan beroperasi di lebih dari 100 negara.
(Selesai)













