Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
Hal senada diungkapkan Martin Mignot dari Index Ventures, yang menilai bahwa pola kerja intens ini secara diam-diam telah menjadi standar baru di industri teknologi global.
Pola serupa juga terlihat di kalangan eksekutif perusahaan besar. CEO Cigna Healthcare Timur Tengah dan Afrika, Leah Cotterill, mengaku bekerja penuh dari Senin hingga Kamis, dan baru melonggarkan jadwal pada hari Jumat.
Sementara itu, Putri Noura binti Faisal Al Saud, CEO Culture House, menyebut dirinya sebagai pekerja keras yang selalu “aktif 24/7” karena mencintai pekerjaannya.
Baca Juga: Budaya Kerja Positif Bikin Elitery Raih Great Place To Work Certification Indonesia
Tren kerja intensif ini menghadirkan dilema bagi generasi muda yang semakin mengutamakan keseimbangan hidup. Namun, dalam industri yang bergerak cepat seperti teknologi dan kecerdasan buatan, para tokohnya justru mendorong kerja keras sebagai norma.
Bahkan Sergey Brin, salah satu pendiri Google, dalam sebuah memo internal menyebut bahwa bekerja 60 jam per minggu adalah jumlah ideal bagi mereka yang ingin mencapai kesuksesan di bidang AI.