kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Desakan Muhyiddin mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia menguat


Senin, 26 Oktober 2020 / 16:00 WIB
Desakan Muhyiddin mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia menguat
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menghadapi seruan untuk mengundurkan diri pada Senin (26/10), setelah Raja menolak permintaannya untuk menyatakan keadaan darurat untuk memerangi epidemi Covid-19.

Muhyiddin telah meminta aturan darurat di tengah lonjakan baru infeksi virus corona di Malaysia dan pandemi global yang telah menghantam perekonomian negeri jiran. 

Tetapi, para kritikus menuduh Muhyiddin menggunakan alasan untuk menangguhkan parlemen dan menghindari ujian terhadap dukungan mayoritas parlemen yang tipis terhadapnya.

Penolakan Raja Al-Sultan Abdullah terlihat semakin mengikis cengkeraman Muhyiddin pada kekuasaan, sebulan setelah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan dia mendapat dukungan mayoritas di parlemen, termasuk dari pembelot asal aliansi yang berkuasa, untuk membentuk pemerintahan baru.

Baca Juga: Raja Malaysia tolak kondisi darurat, posisi Muhyiddin genting

Selain menolak permintaan Muhyiddin pada Minggu (25/10), Raja Malaysia juga meminta politisi untuk mengakhiri politik yang bisa mengganggu kestabilan pemerintah, yang menurutnya, telah menangani pandemi dengan baik.

Tapi, para pemimpin partai lain dalam koalisi Muhyiddin dan oposisi mengkritik langkahnya untuk mencari kekuatan darurat dan meminta dia untuk mundur setelah Raja menolak permintaan menyatakan keadaan darurat.

"Syukurlah, Yang Mulia Raja tidak terpengaruh oleh permainan politik yang dapat menyeret negara ke wilayah yang lebih kritis," kata Ahmad Puad Zarkashi, pemimpin senior di Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa, dalam posting di Facebook.

“Kesejahteraan rakyat lebih penting. Seharusnya Muhyiddin turun,” imbuh Ahmad Puad seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: PM Malaysia Muhyiddin pertimbangkan rombak kabinet untuk pertahankan jabatan

Anggota parlemen oposisi Wong Chen mengatakan, proposal "jahat" Muhyiddin telah ditolak oleh Raja, dan dia harus mengundurkan diri atau memecat menteri yang mengusulkan keadaan darurat.

Malaysia jatuh ke dalam ketidakstabilan politik pada akhir Februari, setelah pengunduran diri perdana menteri sebelumnya, politisi veteran Mahathir Mohamad, setelah koalisinya pecah, dan mantan sekutunya Muhyiddin membentuk aliansi baru dengan UMNO untuk menjadi perdana menteri.

Dalam beberapa minggu terakhir, Muhyiddin dihadapkan pada krisis virus corona, tetapi koalisi baru yang berkuasa juga dilanda pertikaian, dengan UMNO berusaha untuk memberikan pengaruh yang lebih besar. 

Dan, beberapa pemimpin UMNO yang tersangkut kasus korupsi, terutama mantan perdana menteri Najib Razak, telah mencoba menghidupkan kembali kekayaan politik mereka.

Baca Juga: Mahathir: Akan ada situasi di mana tidak ada pemerintah di Malaysia

Politisi negara, bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh seruan Raja untuk menghindari politik, dan mengutamakan kebutuhan bangsa, menurut para analis.

"Raja tampaknya mengirimkan sinyal bahwa pemerintah hari ini akan bertahan, dan anggaran harus disahkan, dan tidak boleh ada perubahan politik, setidaknya untuk saat ini," kata Shazwan Mustafa Kamal, analis senior Vriens & Partners, kepada Reuters.

Muhyiddin mengadakan rapat kabinet pada Senin (26/10). Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (25/10), perdana menteri menyatakan, kabinet akan membahas penolakan Raja atas permintaannya.

Selanjutnya: Anwar Ibrahim: Raja pelajari dokumen pembentukan pemerintahan baru Malaysia




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×