kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dewan Pengawas Nuklir PBB tingkatkan tekanan ke Iran terkait situs yang dicurigai


Jumat, 19 Juni 2020 / 18:24 WIB
Dewan Pengawas Nuklir PBB tingkatkan tekanan ke Iran terkait situs yang dicurigai
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A display featuring missiles and a portrait of Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei is seen at Baharestan Square in Tehran, Iran September 27, 2017. Picture taken September 27, 2017. Nazanin Tabatabaee Yazdi/TIMA via REUTERS ATTENTION


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - VIENNA. Dewan Pengawas Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat (19/6) meminta Iran untuk berhenti menolak aksesĀ Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ke dua lokasi yang diduga bekas tempat nuklir dan bekerja sama sepenuhnya dengan badan itu.

IAEA dalam laporannya mengatakan situs-situs yang dicurigai tersebut masih dapat menampung bahan-bahan nuklir yang jejaknya sampai saat ini belum diumumkan Iran.

Baca Juga: Program nuklir Teheran, Rusia: AS tidak punya hak untuk menghukum Iran

Karena itu, Prancis, Inggris dan Jerman telah mengajukan teks resolusi untuk mendesak PBB meminta Iran bekerjasama sepenuhnya dengan IAEA dan meminta agar tidak ada penundaan dalam menyediakan akses ke agenIAEA menunju lokasi tersebut.

Mengutip Reuters, dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara besar dan berdasarkani informasi dari badan inteligen IAEA dan Amerika Serikat (AS) serta inteligen Israel diyakni bahwa masih ada aktivitas di tempat yang sudah lama ditutup tersebut.

Baca Juga: Ternyata, Iran sedang bersiap membangun kapal selam bertenaga nuklir

IAEA mencurigai kegiatan tersebut berhubungan dengan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan pada awal 2000-an di lokasi-lokasi ini.

Iran telah menyarankan IAEA mencari akses berdasarkan informasi Israel, yang menurutnya tidak dapat diterima. Iran juga mengatakan file IAEA pada aktivitas lamanya telah ditutup.

Resolusi itu, yang pertama oleh dewan sejak 2015 dan pelaksanaan kesepakatan nuklir, disahkan dengan selisih 25-2 dengan tujuh abstain, kata diplomat.

Baca Juga: Presiden Iran: Kami memperkaya lebih banyak uranium

Sekutu Iran, China dan Rusia menentang tindakan itu sementara Afrika Selatan, India, Pakistan, Thailand, Mongolia, Azerbaijan dan Niger abstain.

"Saya pikir pernyataan itu jelas," kata kepala IAEA Rafael Grossi kepada wartawan. "Saya berniat untuk duduk dengan Iran segera dan mencoba menyelesaikan ini sesegera mungkin. Saya mulai dengan duta besar di sini ... dan kemudian kita akan melihat, "tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×