Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Mengutip Missile Threat, China telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam DF-17 dan program senjata hipersonik lainnya untuk melawan pertahanan rudal musuh
Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan serangan cepat, jarak jauh, dan presisi tinggi yang "menyisakan sedikit waktu bagi musuh untuk bereaksi".
Kemampuan manuver yang lebih tinggi dan penerbangan dengan ketinggian yang lebih rendah, membuat DF-17 lebih sulit untuk dilacak dan memprediksi jalur penerbangannya.
Rudal DF-17 berbahan bakar padat, berukuran panjang sekitar 11 meter, dan berat sekitar 15.000 kilogram. Booster DF-17 tampaknya sama dengan yang digunakan untuk rudal balistik DF-16.
Baca Juga: Hingga akhir tahun, Rusia lakukan lagi tiga uji coba rudal hipersonik Tsirkon
10 kecepatan suara
Kabarnya, kecepatan DF-17 mencapai Mach 5 hingga 10 atau 5 sampai 10 kecepatan suara (6.174-12.348 km per jam). Penilaian intelijen AS menunjukkan, DF-17 memiliki jangkauan antara 1.800 dan 2.500 km.
Yang mengerikan, DF-17 bisa membawa hulu ledak nuklir. Dan, rudal DF-17 telah menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi dalam pengujian.
Melansir Missile Threat, pejabat pertahanan AS pernah mengatakan, DF-17 bisa melakukan "manuver ekstrim" dan "tindakan mengelak" dalam penerbangan uji sebelumnya.
Beberapa laporan memperlihatkan, China dapat mengembangkan DF-17 menjadi rudal balistik anti-kapal generasi kedua, yang selanjutnya memungkinkan strategi China untuk mencegah intervensi regional.
Pada Januari 2019, pejabat PLA mengklaim, China memiliki varian DF-17 anti-kapal yang sedang mereka kembangkan.