kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Di tengah aksi protes di Amerika, tiga polisi terluka akibat diserang


Kamis, 04 Juni 2020 / 17:11 WIB
Di tengah aksi protes di Amerika, tiga polisi terluka akibat diserang
ILUSTRASI. Seorang pria berdiri di depan sebuah mobil polisi selama protes terhadap kematian Breonna Taylor oleh polisi Louisville dan George Floyd oleh polisi Minneapolis di Louisville, Kentucky, AS, 1 Juni 2020. Foto diambil 1 Juni 2020. REUTERS/Bryan Woolston


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang pria bersenjatakan pisau menikam seorang polisi New York, Amerika Serikat, di bagian leher pada Rabu (3/6) dan dua petugas lain yang berusaha untuk menyelamatkannya terluka, sebelum mereka menembak penyerang.

Melansir Reuters, Kepolisian New York mengatakan, ketiga polisi dan pelaku penyerangan dibawa ke Rumahsakit Kings County. Saat ini, ketiga polisi dalam kondisi stabil dan tersangka dalam kondisi kritis.

Serangan di Brooklyn terjadi di tengah-tengah protes massa dan beberapa kerusuhan di New York atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, ketika ditahan oleh petugas polisi kulit putih di Minneapolis.

Baca Juga: Trump kecele, Menhan AS ogah kerahkan pasukan atasi protes Minneapolis

Belum jelas betul, apakah serangan itu terkait dengan protes. Tapi, Komisaris Kepolisian New York Dermot Shea menyatakan, petugas yang diserang ketika itu sedang bertugas menghentikan aksi penjarahan.

Menurut Shea, seorang pria berjalan dengan santai ke salah satu petugas kepolisian yang ada di dekat Gereja dan Jalan Flatbush di Brooklyn, lalu dia mengeluarkan pisau dan menikam di sisi kiri leher polisi itu.

"Itu adalah serangan yang sepenuhnya pengecut, tercela, tidak masuk akal terhadap seorang petugas polisi yang tidak berdaya," kata Shea seperti dikutip Reuter. "Puji Tuhan, kami tidak sampai merencanakan pemakaman".

Baca Juga: Menentang rasisme, Paus Fransiskus serukan rekonsiliasi di Amerika Serikat

Dua petugas lain yang berada dua blok dari lokasi kejadian mendengar tembakan dan berlari ke asal suara. "Mereka melihat tersangka memiliki senjata petugas polisi yang terluka," ujar Shea.

Kedua petugas itu terkena tembak di bagian tangan mereka. Namun, Shea tidak memberikan perincian tentang bagaimana mereka bisa tertembak.

Sementara polisi di Brooklyn membubarkan kerumunan sekitar 1.000 pemrotes yang melanggar jam malam di dekat plaza terbuka, dan memukul para demonstran dan wartawan ketika mencari perlindungan di tengah hujan deras.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×