kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Di tengah ketegangan dengan AS, anggaran militer China naik 6%


Jumat, 22 Mei 2020 / 09:49 WIB
Di tengah ketegangan dengan AS, anggaran militer China naik 6%
ILUSTRASI. Tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam formasi di dekat Lapangan Tiananmen sebelum parade militer yang menandai peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang ke-70 di Beijing, China, 1 Oktober 2019.


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Anggaran pertahanan China tahun ini naik 6,6% dari tahun lalu, di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat (AS) khususnya di Laut China Selatan.

Dengan kenaikan itu, anggaran pertahanan China menjadi 1,268 triliun yuan (US$ 178,16 miliar), diawasi dengan ketat sebagai barometer seberapa agresif mereka akan meningkatkan kekuatan militernya.

Hanya, ekonomi Tiongkok menyusut 6,8% pada kuartal pertama 2020 dibanding periode sama 2019 karena wabah virus corona baru yang menyebar dari pusat Kota Wuhan, tempat virus itu muncul akhir tahun lalu.

China menghilangkan target pertumbuhan ekonomi 2020 untuk pertama kalinya dan menjanjikan dukungan pemerintah untuk ekonomi dalam laporan kerja Perdana Menteri Li Keqiang pada pertemuan tahunan parlemen, Jumat (22/5).

Baca Juga: China bakal murka, AS jual torpedo ke Taiwan senilai Rp 2,6 triliun

Tetap saja, Li berjanji angkatan bersenjata China, yang terbesar di dunia, tidak akan menjadi lebih buruk.

"Kami akan memperdalam reformasi dalam pertahanan nasional dan militer, meningkatkan kapasitas dukungan logistik dan peralatan kami, dan mempromosikan pengembangan inovatif ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan pertahanan," katanya.

"Kami akan memperbaiki sistem mobilisasi pertahanan nasional dan memastikan persatuan antara militer dan pemerintah dan antara militer dan rakyat tetap solid," tambahnya seperti dikutip Reuters.

Meski ada wabah virus korona, angkatan bersenjata China dan AS tetap aktif di Laut China Selatan yang disengketakan dan sekitar Taiwan yang diklaim Tiongkok.

Baca Juga: Bisa picu perang, pesawat pembom B-1B AS terbang di atas perairan dekat China



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×