Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, berdasarkan survei terbaru, ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat semakin berdampak negatif pada bisnis di China selatan dibandingkan dengan dua tahun terakhir.
Mengutip South China Morning Post, menurut Kamar Dagang Amerika (AmCham) di Cina Selatan, sekitar 90% perusahaan yang ikut serta dalam survei mengatakan sengketa perdagangan AS-Tiongkok "sangat mungkin" meluas tahun ini, dengan 64% perusahaan memperkirakan dampaknya pada bisnis akan bertahan lebih dari dua tahun.
Menurut laporan khusus tentang keadaan bisnis yang dirilis pada Senin, tarif perang perdagangan AS berdampak negatif pada hampir 60% perusahaan di China selatan tahun lalu, dibandingkan dengan 55% pada 2021 dan 53% pada 2020.
Laporan ini mensurvei 210 perusahaan pada bulan Desember sebelum China sepenuhnya melonggarkan kebijakan nol-Covid-nya.
Baca Juga: Taiwan Menyebut China Belajar dari Invasi Rusia ke Ukraina
Responden terdiri dari 40% perusahaan yang seluruhnya dimiliki asing, 18% usaha patungan, dan 38% perusahaan China.
Catatan saja, menurut laporan tersebut, surplus perdagangan China dengan AS melonjak ke rekor tertinggi sebesar US$ 877,6 miliar tahun lalu, dengan investasi asing langsung yang benar-benar digunakan meningkat sebesar 8% dalam basis tahunan menjadi US$ 189,13 miliar.