kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Diam-diam, AS lancarkan serangan siber terhadap Iran


Rabu, 16 Oktober 2019 / 18:46 WIB
Diam-diam, AS lancarkan serangan siber terhadap Iran
ILUSTRASI. Sebuah proyeksi kode siber pada pria berkerudung yang digambarkan sebagai serangan siber dalam gambar ilustrasi yang diambil pada 13 Mei 2017.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) melakukan operasi siber rahasia terhadap Iran, setelah serangan 14 September terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, yang Washington dan Riyadh tuduh Teheran sebagai pelakunya.

Dua pejabat Pemerintah AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada Reuters, Rabu (16/10), operasi rahasia itu terjadi pada akhir September lalu dan membidik kemampuan Iran dalam menyebarkan "propaganda."

Menurut salah satu pejabat Pemerintah AS, "serangan" tersebut memengaruhi perangkat keras Iran secara fisik, tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Baca Juga: AS beri peringatan perusahaan pelayaran China untuk tidak sembunyikan minyak Iran

Operasi rahasia AS itu menunjukkan, bagaimana Pemerintahan Donald Trump berusaha untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai agresi Iran, tanpa memicu konflik yang lebih luas.

Ditanya soal operasi rahasia AS tersebut, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi menyatakan kepada kantor berita Fars: "Mereka pasti memimpikannya".

"Serangan" AS itu tampaknya lebih terbatas dibanding apa yang sudah Iran lakukan tahun ini. Misalnya, menembak jatuh pesawat tak berawak AS di Juni lalu dan dugaan serangan Garda Revolusi Iran terhadap kapal tanker minyak di Teluk pada  Mei.

AS, Arab Saudi, Inggris, Prancis, dan Jerman secara terbuka menyalahkan Iran atas serangan 14 September. Iran sendiri berulang kali menyangkal keterlibatan mereka dalam serangan itu.

Baca Juga: Iran economy to shrink 9.5% this year amid tighter U.S. sanctions, says IMF

Pasca serangan 14 September, AS mengirim ribuan pasukan dan peralatan tambahan untuk meningkatkan pertahanan Arab Saudi. Ini merupakan penempatan terbaru militer AS ke wilayah itu tahun ini.

Sayang, Pentagon menolak berkomentar tentang serangan siber atas Iran tersebut. "Terkait kebijakan dan untuk keamanan operasional, kami tidak membahas operasi dunia maya, intelijen, atau perencanaan," kata Elissa Smith, juru bicara Pentagon, kepada Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×