Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
Musk, misalnya, mengatakan dia akan membalikkan larangan Twitter terhadap Donald Trump. Twitter secara permanen menangguhkan akun mantan presiden setelah dia berulang kali men-tweet klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar yang membantu menghasut pemberontakan dengan kekerasan di Capitol pada 6 Januari.
Musk juga dilaporkan mengatakan kepada investor bahwa dia berencana untuk memangkas 75% dari 7.500 tenaga kerja Twitter, menurut The Washington Post.
Pemotongan besar-besaran seperti itu dapat secara drastis menghambat kemampuan Twitter untuk mengambil tindakan terhadap konten berbahaya.
Baca Juga: Elon Musk Meramal Resesi Akan Terjadi Hingga Musim Semi 2024, Mobil Listrik Terbeban
Pemerintah AS dilaporkan sedang mempertimbangkan tinjauan keamanan nasional atas pengambilalihan Twitter Musk, Bloomberg melaporkan awal pekan ini, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Rencana Musk untuk memanfaatkan investor asing untuk membantu membayar kesepakata, termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi, dana kekayaan negara Qatar, dan Binance Holdings, yang didirikan oleh seorang pengusaha China, telah mengganggu pejabat administrasi Biden.