kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.475   12,00   0,07%
  • IDX 8.046   21,21   0,26%
  • KOMPAS100 1.124   -0,07   -0,01%
  • LQ45 814   -1,43   -0,18%
  • ISSI 277   1,08   0,39%
  • IDX30 423   -0,71   -0,17%
  • IDXHIDIV20 488   -1,64   -0,34%
  • IDX80 123   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 133   -0,56   -0,42%
  • IDXQ30 136   -0,59   -0,43%

Dibungkam Unilever Soal Gaza, Salah Satu Pendiri Ben & Jerry's Mundur


Kamis, 18 September 2025 / 07:19 WIB
Dibungkam Unilever Soal Gaza, Salah Satu Pendiri Ben & Jerry's Mundur
ILUSTRASI. Ben & Jerry's, merek Unilever, terlihat di London, Inggris, 5 Oktober 2020. REUTERS/Hannah McKay


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sengketa atas Gaza

Ben & Jerry's telah lama menggabungkan penjualan es krim dan aktivisme, meluncurkan es krim kayu manis dan cokelat "Justice Remixed" pada tahun 2019 untuk membangun kesadaran tentang keadilan rasial, dan pada tahun 2009 mengganti nama Chubby Hubby menjadi "Hubby Hubby" untuk mendukung pernikahan sesama jenis.

Namun, hubungan antara Unilever dan Ben & Jerry's telah memburuk sejak tahun 2021, ketika produsen es krim tersebut mengatakan akan menghentikan penjualan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Ini menjadi sebuah langkah yang menyebabkan beberapa investor menarik investasi dari perusahaan induk yang berbasis di London tersebut. 

Greenfield dan Cohen saat itu menulis di New York Times bahwa mereka mendukung langkah tersebut.

Unilever akhirnya menjual bisnisnya di Israel kepada pemegang lisensi lokal, sebuah langkah yang kemudian digugat oleh merek tersebut, tetapi kemudian diselesaikan.

Tonton: Terungkap, Trump Ingin Pindahkan Semua Warga Gaza dan Jadikan Pusat Pariwisata

Merek tersebut telah menggugat Unilever untuk kedua kalinya atas dugaan upaya untuk membungkam dan membubarkan dewan misi sosialnya. Perusahaan tersebut juga menggambarkan konflik Gaza sebagai "genosida", sebuah sikap yang jarang dilakukan oleh perusahaan AS.

Magnum mengatakan Greenfield bukan pihak dalam gugatan tersebut. Awal tahun ini, Unilever meminta agar sebagian besar tuntutan dalam kasus tersebut dibatalkan, tetapi hakim belum memberikan pertimbangan.

Kepergian Greenfield terjadi di saat para pendiri Ben & Jerry's telah menyerukan spin-off perusahaan tersebut menjelang rencana pencatatan Magnum Ice Cream pada bulan November.

Pekan lalu, Cohen mengadakan protes di London ketika Magnum Ice Cream Company yang baru mempresentasikan rencana pertumbuhannya, menuntut Unilever untuk "membebaskan Ben & Jerry's" demi melindungi nilai-nilai sosialnya. Permintaan tersebut ditolak oleh CEO Magnum yang baru, Peter ter Kulve. Cohen secara khusus tidak mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rabu.

Greenfield mengatakan ia akan melanjutkan perjuangan sosialnya dari luar perusahaan karena ia tidak dapat melakukannya dari dalam.

"Ini bukan hanya tentang es krim — ini adalah cara untuk menyebarkan cinta dan mengajak orang lain berjuang demi dunia yang lebih baik," ujarnya.

Selanjutnya: Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Menarik Dibaca: Promo Raa Cha Savetember Via Ojol, Tersedia 3 Paket Menu Spesial Hemat sampai 15%




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×