kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Digosipkan marah dan ancam banjiri pasar minyak, pejabat Arab Saudi angkat bicara


Jumat, 06 Desember 2019 / 08:32 WIB
Digosipkan marah dan ancam banjiri pasar minyak, pejabat Arab Saudi angkat bicara
ILUSTRASI. Logo OPEC. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo


Sumber: Wall Street Journal,CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ultimatum mengejutkan ini mengingatkan pada hal yang dilakukan Arab Saudi pada November 2014. Pada waktu itu, Arab Saudi secara efektif membubarkan kartel, dan membanjiri dunia dengan minyak dengan harapan membuat produsen minyak serpih (shale oil) keluar dari bisnis. Namun, upaya itu gagal total.

Baca Juga: Marah besar, Arab Saudi ancam akan membanjiri pasar minyak jika...

Saudi Arabia merasa keberatan dengan harga minyak yang rendah dan anggota kartel yang tidak mematuhi pemotongan produksi kolektif yang mereka sepakati pada musim panas lalu. Akibatnya, Saudi mempertimbangkan langkah-langkah radikal, termasuk pakta baru seperti memperdalam pengurangan produksi meskipun Arab Saudi mengabaikan batas produksi yang dipaksakan sendiri kepada masing-masing negara anggota OPEC.

Catatan saja, data CNBC menunjukkan, harga minyak mentah Brent diperdagangkan pada level US$ 63,53 pada Kamis sore waktu New York, atau naik 0,8%. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level US$ 58,76, atau sekitar 0,5% lebih tinggi.

Baca Juga: OPEC pangkas produksi, nilai impor minyak Indonesia bisa meningkat

Harga minyak telah mengalami reli dalam sesi perdagangan baru-baru ini, didorong oleh meningkatnya spekulasi tentang potensi pengurangan produksi yang lebih dalam.

Kendati demikian, harga minyak mentah berjangka Brent masih lebih rendah 15%  bila dibandingkan dengan puncaknya pada bulan April. Sementara, harga minyak WTI lebih rendah 12% dibandingkan periode yang sama.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×