kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Dihantam Tarif AS, Indonesia Berencana Jual Udang ke China


Kamis, 07 Agustus 2025 / 06:58 WIB
Dihantam Tarif AS, Indonesia Berencana Jual Udang ke China
ILUSTRASI. Amerika Serikat merupakan pasar terbesar udang Indonesia, membeli 60% dari total ekspor udang Indonesia senilai US$ 1,68 miliar tahun lalu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dalam artikel terbarunya, Reuters melaporkan bagaimana dampak tarif Presiden AS Donald Trump terhadap bisnis di Indonesia. Salah satunya bisnis udang. 

Berikut laporannya. 

Di sebuah tambak udang di Indonesia, lebih dari 16.000 km  dari Washington D.C., tarif impor Presiden AS Donald Trump telah mengacaukan rencana ekspansi Denny Leonardo.

Leonardo awalnya menargetkan penambahan sekitar 100 tambak baru tahun ini ke tambaknya yang berjumlah 150 tambak di ujung barat daya Pulau Jawa. Namun, dia terpaksa mempertimbangkan kembali ketika pesanan dari AS menyusut menyusul ancaman tarif awal Trump pada bulan April.

Meskipun tarif 19% terbaru, yang disepakati dengan Washington pada bulan Juli dan akan berlaku minggu ini, lebih rendah dari tarif awal 32%, Leonardo memperhitungkan kerugian yang harus ditanggung bisnisnya.

"Dengan tekanan AS terhadap ekspor Indonesia, semua orang bersemangat mencari peluang baru untuk melakukan diversifikasi, guna mengurangi ketergantungan mereka pada AS," ujar petambak udang berusia 30 tahun itu setelah pengumuman pada bulan Juli.

Kendati demikian, Leonardo yakin, bisnis yang diwarisi dari ayahnya, mampu bertahan dari badai tarif AS. Namun, bisnisnya mungkin tidak akan berkembang secepat yang ia harapkan.

Baca Juga: Trump Ancam Tarif 100% untuk Chip Impor, Kecuali Diproduksi di AS

"Saya optimistis perusahaan saya dapat bertahan karena masih akan ada pasokan dan permintaan. Namun untuk pertumbuhan, saya tidak seoptimis itu," kata Leonardo.

Amerika Serikat merupakan pasar terbesar udang Indonesia, membeli 60% dari total ekspor udang Indonesia senilai US$ 1,68 miliar tahun lalu.

Andi Tamsil, ketua asosiasi petambak udang Indonesia, memperkirakan tarif 19% ini dapat menyebabkan total ekspor anjlok 30% tahun ini dibandingkan tahun 2024, sehingga membahayakan mata pencaharian satu juta pekerja.

Bahkan menurut Budhi Wibowo, ketua asosiasi pengusaha makanan laut, dengan kesepakatan bulan Juli, sebagian besar pelanggan AS masih menunda pembelian udang mereka. 

Ia mencatat bahwa tarif baru ini merugikan Indonesia dibandingkan Ekuador, produsen udang budidaya terbesar dunia, yang tarif impornya ditetapkan sebesar 15%.

Budhi menjelaskan, Tiongkok adalah importir udang terbesar di dunia berdasarkan volume, tetapi masyarakat Indonesia lebih memilih menjual ke AS karena mereka bisa mendapatkan harga yang lebih baik.

Baca Juga: Tarif Resiprokal 19% Ekspor RI ke AS Berlaku, Bagaimana Nasib Pengecualian Produk?

Sebelum tarif, Tiongkok biasanya hanya membeli 2% dari ekspor makanan laut Indonesia.

Sekarang, industri ini harus bekerja keras untuk mempromosikan produknya kepada pembeli Tiongkok.

Pada bulan Juni, Tamsil, melakukan perjalanan bersama delegasi perwakilan industri ke kota Guangzhou di Tiongkok selatan untuk bertemu dengan para importir, pemilik restoran, dan platform agri-commerce. Perjalanan lebih lanjut direncanakan.

Tonton: Tarif Trump Membawa Petaka Bagi Perekonomian AS

"Kami memiliki peluang yang sangat besar di Tiongkok yang mengimpor sekitar 1 juta ton udang," kata Tamsil. "Bayangkan jika kami bisa mengambil 20% saja dari pasar impor Tiongkok."

Budhi juga mengatakan, Indonesia juga dapat mendiversifikasi ekspor ke Timur Tengah, Korea Selatan, Taiwan, dan Uni Eropa, terutama karena Jakarta hampir menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Brussel.

Selanjutnya: Daya Beli Turun, PHK Marak, Harga Rumah Melorot, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Menarik Dibaca: Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini dari Mirae Asset Sekuritas (7/8)




TERBARU

[X]
×