kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diisukan Idap Penyakit Parah, Presiden Belarusia: Saya Tidak Akan Mati, Teman-Teman


Rabu, 24 Mei 2023 / 07:58 WIB
Diisukan Idap Penyakit Parah, Presiden Belarusia: Saya Tidak Akan Mati, Teman-Teman


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BELARUSIA. Presiden Belarus Alexander Lukashenko muncul di depan umum pada hari Selasa (23/5/2023) dan menolak rumor yang beredar bahwa dirinya sakit parah.

Menurut sebuah video yang ditayangkan oleh outlet media yang dikelola pemerintah, Lukashenko mengatakan kepada para pejabat, "Saya tidak akan mati, teman-teman."

Melansir Reuters, Lukashenko, 68 tahun, adalah salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Desas-desus tentang kondisi kesehatannya beredar sejak ia tampil di parade militer di Moskow pada 9 Mei, di mana dia terlihat lelah dan sedikit goyah.

Lukashenko, dengan suara yang terdengar serak, mengatakan pada pertemuan tersebut tentang masalah kesehatan bahwa dia menderita adenovirus, yang merupakan virus flu biasa. 

Cuplikan pertemuan itu disiarkan oleh Pul Pervovo, media milik negara bagian yang melaporkan aktivitas Lukashenko.

"Jika seseorang mengira saya akan mati, tenanglah," kata Lukashenko.

Dia menambahkan bahwa meskipun hanya butuh tiga hari untuk pulih dari virus semacam itu, dia terlalu sibuk untuk segera mengambil cuti.

Baca Juga: Intelijen AS: Untuk Saat Ini Rusia Tidak Mungkin Menggunakan Senjata Nuklir

"Aku tidak akan mati, teman-teman. Kalian harus berjuang bersamaku untuk waktu yang sangat lama," katanya.

Mengutip Newsweek, rumor tentang kondisi kesehatan Lukashenko telah mendorong oposisi demokratis di pengasingan untuk mulai mengerjakan rencana baru untuk perubahan kekuasaan yang berpotensi cepat dan kacau.

Di sela-sela KTT Demokrasi Kopenhagen di ibukota Denmark beberapa waktu lalu, pemimpin pro-demokrasi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya mengatakan kepada Newsweek bahwa kondisi Lukashenko tidak dianggap "mengancam jiwa".

Namun, dia mengatakan bahwa ketidakpastian seputar kesehatan Lukashenko meningkatkan prospek "kekacauan" politik di Belarus yang akan dieksploitasi oleh sekutunya di Rusia dan musuhnya di luar negeri.

Ada banyak spekulasi mengenai kesehatan Lukashenko, sejak kemunculannya di perayaan Hari Kemenangan Moskow pada 9 Mei, di mana pengamat melihat perban di lengan kanan pemimpin itu. 

Baca Juga: Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada

Lukashenko absen dari sebagian upacara dan merupakan satu-satunya pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka pimpinan Rusia yang tidak meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal.

Lukashenko tidak terlihat di depan umum selama hampir seminggu, dan sempat melewatkan upacara tahunan di mana kaum muda bersumpah setia pada bendera Belarusia. 

Media oposisi Belarusia melaporkan bahwa Lukashenko mengunjungi klinik Minsk akhir pekan ini, di mana dia tinggal selama dua jam. 

Mereka juga membahas tentang kemungkinan hilangnya kekuasaan Lukashenko, baik melalui kematian, ketidakmampuan, kudeta, atau penyerahan kendali secara sukarela.

"Sekarang kami sedang menyusun rencana tentang apa yang harus dilakukan jika itu terjadi," tambah Tsikhanouskaya. 

Baca Juga: Vladimir Putin Bertemu Pemimpin Belarusia, Masalah Ukraina Tidak Disinggung

Dia menambahkan, “Kami memahami bahwa akan terjadi kekacauan dalam struktur pemerintahan. Mungkin Lukashenko sudah memberikan beberapa perintah tentang apa yang harus dilakukan dalam kasus seperti itu. Tentu saja, Rusia ingin ikut campur dalam proses tersebut."

Lukashenko, yang pertama kali memerintah Belarus dengan besi sejak 1994, tahun lalu mengizinkan pasukan Rusia menggunakan negaranya sebagai landasan peluncuran untuk invasi ke Ukraina.




TERBARU

[X]
×