kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ditengah Krisis Finansial, Obama Tetap Menggelindingkan Isu Pemanasan Global


Kamis, 13 November 2008 / 16:04 WIB
Ditengah Krisis Finansial, Obama Tetap Menggelindingkan Isu Pemanasan Global


Sumber: Bloomberg |

WASHINGTON. Presiden terpilih Barack Obama akan sesegera mungkin untuk merealisasikan janjinya mengenai global warming.

Obama akan meminjam kawasan di Eropa maupun AS untuk untuk mengontrol emisi panas. Kendati Obama kini masih menghindar untuk berbicara tentang kebijakan anyarnya, namun Jason Grumet, penasihatnya, mengatakan bahwa Obama akan melanjutkan negosiasi internasional tentang perubahan iklim yang telah sebelumnya disurung oleh George W Bush dan bekas Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Krisis perbankan yang paling buruk telah memunculkan spekulasi bahwa Obama akan menunda isu lingkungan. Namun John Podesta, orang yang mengepalai tim transisi Obama menegaskan bahwa isu global warming akan jalan terus.

"Seperti yang dibilang oleh Podesta kemarin, kira akan punya kesempatan untuk bergerak dengan cepat," kata grumet. Ia mengimbuhkan, "Saran saya untuk Anda adalah nikmati masa liburan dan habiskan waktu untuk keluarga dan kerabat karena kita akan sibuk, sibuk, dan sangat sibuk pada tahun 2009."  

Obama kemungkinan akan menindaklanjuti kerangka Bush yang mengusung emisi karbon dioksida seperti di China maupun India agar serasi dalam perubahan iklim.

Lebih dari 190 negara akan kembali bertemu di Poznan, Polandia, bulan depan. Tujuannya, untuk kembali membicarakan proteksi iklim. Harapannya, semua negosiator akan menghasilkan keputusan di Copenhagen pada bulan Desember 2009. AS merupakan satu-satunya negara industri yang menolak untuk meratifikasi Protokol Kyoto, kesepakatan internasional tentang iklim yang akan habis masanya pada 2012.




TERBARU

[X]
×