Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Negara bagian mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak mengesampingkan mengambil tindakan serupa terhadap Apple atas App Store-nya.
Pengajuan itu mendapat pujian dari Meghan DiMuzio, direktur eksekutif untuk Coalition for App Fairness, yang mewakili perusahaan termasuk Match Group Inc dan Spotify Technology SA yang menentang beberapa aturan Play Store.
"Kebijakan anti-persaingan menghambat inovasi, menghambat kebebasan konsumen, menaikkan biaya, dan membatasi komunikasi transparan antara pengembang dan pelanggan mereka," kata DiMuzio.
Gugatan itu juga mengatakan bahwa sementara Google memungkinkan konsumen untuk menghindari Play Store, itu menampilkan peringatan dan rintangan yang umumnya menyesatkan untuk mencegah aktivitas tersebut.
Baca Juga: FAO: Korea Utara bisa alami paceklik pangan bulan depan
Google tidak merinci kinerja keuangan Play Store tetapi mengatakan unit bersama dengan beberapa lainnya bersama-sama menghasilkan pendapatan US$ 21,7 miliar tahun lalu, atau sekitar 12% dari keseluruhan penjualan.
Keputusan hakim dalam pertarungan Apple diharapkan dalam beberapa minggu mendatang. Sedangkan sidang tentang upaya Google untuk menolak kasus itu dijadwalkan pada 22 Juli mendatang.
Tuntutan hukum itu muncul di tengah meningkatnya pengawasan antimonopoli terhadap perusahaan teknologi besta. Tetapi regulator mengalami pukulan awal pekan lalu ketika seorang hakim menolak gugatan Komisi Perdagangan Federal terhadap Facebook Inc.