kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dituduh kirim mata-mata ke China, Taiwan: Itu berita bohong!


Selasa, 13 Oktober 2020 / 12:55 WIB
Dituduh kirim mata-mata ke China, Taiwan: Itu berita bohong!
ILUSTRASI. Kemunculan mata-mata Taiwan di TV nasional China menuai kecaman.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan baru-baru ini menerima tuduhan serius dari China. Stasiun televisi nasional China menayangkan penangkapan seorang akademisi yang mengaku sebagai mata-mata Taiwan.

Hari Senin (12/10), kanal televisi pemerintah China menayangkan seorang warga Taiwan yang mereka sebut telah mengaku sebagai mata-mata. Sosok yang disebut sebagai mata-mata Taiwan ini bernama Cheng Yu-chin, sebelumnya mengajar di Republik Cek.

Laporan tersebut mengatakan, Cheng sebelumnya bekeja sebagai asisten Cho Jung-tai, tokoh yang pernah menajdi ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan yang berkuasa.

Reuters melaporkan, Cheng ditangkap pada April tahun lalu, dan muncul kembali dalam pemberitaan nasional sebagai mata-mata Taiwan.

Baca Juga: Taiwan habiskan ratusan juta dolar tahun ini, hanya demi melawan China

Melihat pemberitaan tersebut, Cho Jung-tai dan DPP menyatakan, Cheng tidak pernah bekerja untuk mereka. Bahkan, dalam laman Facebook pribadinya, Cho menegaskan, dia tidak mengenal Cheng.

"Berita ini jelas merupakan pemberitaan yang salah," ungkap Cho melalui akun Facebook pribadinya seperti dikutip Reuters.

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan dalam pernyataan terpisah, mereka dan Straits Exchange Foundation, badan semi-resmi yang menangani beberapa hubungan dengan China, telah dihubungi oleh sejumlah anggota keluarga untuk meminta bantuan.

Dewan tersebut mengutuk China karena menampilkan Cheng di tayangan TV nasional untuk membuat pengakuan di hadapan publik. Mereka menganggap China mencoba menjebak orang karena memata-matai.

Tidak hanya Taiwan, kelompok aktivis HAM dan sejumlah negara Barat juga menyatakan kemarahannya atas tindakan China yang memaksa seorang yang diduga mata-mata untuk mengaku di layar kaca.

Selanjutnya: Armada kapal ikan China merapat ke Amerika Selatan, Chili waspada


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×