kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dokumen Rahasia: Pasukan Pengawal Bersiap Melindungi Vladimir Putin dari Kudeta


Selasa, 22 November 2022 / 07:35 WIB
Dokumen Rahasia: Pasukan Pengawal Bersiap Melindungi Vladimir Putin dari Kudeta
ILUSTRASI. Dokumen rahasia yang bocor menunjukkan, pengawal pribadi Putin sedang bersiap untuk melindunginya dari kudeta. Sputnik/Maxim Blinov/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Peralatan militer dikerahkan di pusat kota Moskow pada 26 Oktober 2022. Selain itu, petugas Federealnaya Sluzhba Okhrany (FSO) terlihat berlatih untuk melindungi gedung-gedung pemerintah.

Mengutip Yahoo News yang melansir The Insider, faktanya, menurut sumber yang memiliki akses ke dokumen rahasia terkait latihan tersebut, pengawal pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin sedang bersiap untuk melindunginya dari kudeta. Latihan taktis hanyalah sebagian kecil dari tindakan khusus yang direncanakan jika ada kemungkinan sang pemimpin Rusia itu digulingkan.

Dokumen tersebut juga memperingatkan tentang efek psikologis yang mungkin harus dihadapi petugas keamanan jika terjadi kudeta. Dokumen itu memperingatkan bahwa "agen asing" mungkin akan menggunakan berbagai metode jahat untuk melemahkan mereka.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa para pengawal pejabat tinggi Federasi Rusia, jika terjadi kudeta, dapat mengalami depresi, isolasi, ketidakpastian tentang kebenaran tindakan atasannya, rasa takut, dan ketakutan akan hidup mereka sendiri.

Otoritas Rusia juga takut media massa, jejaring sosial, organisasi keagamaan, dan bahkan hipnotis akan digunakan untuk melawan otoritas Kremlin.

Baca Juga: PM Inggris Rishi Sunak Janjikan Paket Pertahanan Baru untuk Tangkal Rudal Rusia

Untuk menghindari hal tersebut, FSO menyarankan untuk menggunakan “kontra-hasutan”, melakukan diskusi rahasia dengan karyawan muda dan mengadakan kegiatan politik mingguan bersama mereka.

Dokumen tersebut juga memperingatkan bahwa agen intelijen asing yang berencana melakukan kudeta mungkin mencoba untuk “mendapatkan” kerabat perwira tersebut. Penekanan khusus diberikan pada fakta bahwa "musuh" memiliki kemampuan menghipnotis.

Selain hipnosis, Rusia percaya bahwa musuh dapat menggunakan "metode pengaruh psikologis kimiawi dan biologis".

Jenderal Alexander Komov, wakil direktur FSO, bertanggung jawab langsung atas pelaksanaan rencana kontra-kudeta. Informasi tentang dia dirahasiakan, dan sangat sedikit yang diketahui publik tentang dia.

Namun, menurut media, sang jenderal tidak hanya dikenal sebagai petugas keamanan yang rajin. Ia juga dikenal kerap berkonsultasi dengan astrolog dan paranormal.

Baca Juga: Zelensky Sebut G20 Jadi G19, Ditujukan sebagai Hinaan untuk Rusia

“Beberapa dari mereka adalah konsultan kepala pengawal pribadi Yeltsin, Alexander Korzhakov, lalu Yevgeny Murov, dan sekarang mereka memberikan prediksi dan saran kepada pimpinan FSO saat ini,” tulis Insider.

Menurut laporan media pada akhir Oktober, Putin memindahkan unit elit militer Rusia ke Moskow di tengah kekhawatiran bahwa ia akan disingkirkan dari kekuasaan.

Kekuatan total unit yang bergerak untuk melindungi Putin kemungkinan mencapai 18.000 tentara. Mereka dikatakan berada di bawah komando Mayor Jenderal Nikolai Kuznetsov, kata orang dalam itu.

Melansir Reuters, berkuasa sejak 1999, Putin telah melewati banyak krisis dan perang domestik, dan lebih dari sekali menghadapi aksi protes jalanan besar sebelum secara efektif melarang oposisi nyata. 

Baca Juga: Vladimir Putin Tak Hadiri KTT G20 Bali karena Takut Dibunuh dan Dipermalukan

"Operasi militer khusus" di Ukraina yang dilakukan sejak 24 Februari, bagaimanapun, telah menciptakan kebuntuan Timur-Barat yang paling tegang sejak krisis rudal Kuba 1962 dan memicu sanksi Barat yang paling keras terhadap Rusia. 

Pasukannya telah mengalami kemunduran yang memalukan serta kerugian besar, dan ratusan ribu orang Rusia telah melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari pertempuran. 

Putin juga terlibat dalam perang nuklir yang oleh beberapa orang ditafsirkan sebagai tanda keputusasaan. Beberapa sekutu menuduh para panglima militer salah menerapkan kebijakan dalam menangani perang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×